Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya "Disruptive Mindset" dalam Dunia Kerja Masa Kini (Bagian 2)

21 Oktober 2019   07:11 Diperbarui: 21 Oktober 2019   10:43 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Era disrupsi era perubahan cepat | Ilustrasi gambar: rumahperubahan.co.id

Penyalahan ini tidak membuat kita menjadi produktif, malah justru sebaliknya. Semangat utamanya seharusnya adalah mencari jalan keluar agar rakyat tidak semakin terpuruk atas krisis yang tengah terjadi.

Kita memang harus memiliki prinsip mengevaluasi agar kondisi serupa tidak berulang di kemudian hari. Hanya saja semangat yang diusung tetaplah bagaimana agar setiap permasalahan yang timbul bisa ditanggulangi dengan baik tanpa menciptakan permusuhan akibat budaya saling menyalahkan dan menyudutkan satu sama lain.

Terbuka terhadap perubahan
Zaman akan terus berubah dari waktu ke waktu. Beberapa tahun lalu kita mungkin belum familiar dengan transportasi daring, namun sekarang hal itu sudah menjadi hal yang biasa. Cara kita berbelanja beberapa tahun lalu dan sekarang pun sudah cukup banyak yang berubah. 

Sekarang kita lebih suka mengakses situs belanja online daripada mendatangi pusat-pusat perbelanjaan. Perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita.

Terkait dengan perubahan, beberapa pihak mungkin mau "berdamai" dan ikut mengikuti arus perubahan yang ada pada masanya. Namun ternyata ada beberapa kalangan yang masih "keras kepala" dan menolak kemungkinan perubahan yang terjadi. Bertahun-tahun yang lalu tentu kita tidak asing dengan nama "Kodak". 

Sebuah penyedia roll film foto konvensional yang sangat jaya pada masanya. Akan tetapi seiring dengan kelahiran foto digital nasib Kodak pun berakhir dengan tragis. 

Padahal foto digital awalnya justru dikembangkan oleh Kodak, namun mereka tidak melanjutkan temuannya itu karena khawatir akan "memakan" produk roll film foto yang waktu itu begitu mereka andalkan. Pada akhirnya ketakutan terhadap perubahan itulah yang justru mengakhiri era kejayaan Kodak.  

Mengedepankan strategi dalam mencapai tujuan
Terburu-buru dalam menyelesaikan sesuatu adalah sebuah sikap yang perlu ditinjau ulang di era disrupsi ini. Kita harus ingat, bahwa saat ini kita berhadapan dengan era yang penuh kompleksitas, ketidakpastian, keambiguan, dan perubahan yang begitu cepat. 

Kondisi ini tidak bisa disikapi secara grusah-grusuh, melainkan harus dipikirkan secara mendalam agar didapatkan sebuah langkah penyikapan yang terbaik. Kita perlu mengedepankan strategi dalam setiap upaya yang kita lakukan untuk mencapai tujuan.

Berfikir adalah ciri khas kita sebagai manusia. Kelebihan itu pula yang hendaknya kita maksimalkan dalam rangka mewujudkan tujuan demi tujuan dalam hidup. Setiap tujuan memerlukan pemikiran dan strategi yang tepat untuk memastikan tujuan tersebut tercapai. Kalau bisa, setiap langkah kita hendaklah tidak menjadi langkah yang sia-sia atau percuma. 

Energi yang kita buang, pekerjaan yang kita jalankan, dan eksekusi yang kita lakukan semuanya haruslah berakhir dengan keberhasilan. Untuk itu patut kiranya kita menyusun langkah demi langkah secara terperinci agar apa yang kita lakukan tidak menjadi suatu kesia-siaan belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun