Namun stigma bahwa berobat harus selalu ke dokter, ke puskesmas, ke rumah sakit terlanjur dicap sebagai pengobatan yang "sebenarnya".Â
Meskipun hal itu tidak menjamin bahwa yang berobat di rumah sakit pasti sembuh dan yang berobat ke pengobatan tradisional atau alternatif tidak akan sembuh.Â
Bagaimanapun juga, penyedia layanan medis tetaplah merupakan perantara bagi kesembuhan seseorang yang sakit. Sembuh tidaknya seseorang sepenuhnya berada ditangan Sang Maha Kuasa.
Kredibilitas Pengobatan Tradisional
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa pengobatan tradisional itu ilegal dan tidak memberikan jaminan kenyamanan kepada orang-orang yang berobat disana.Â
Orang-orang mungkin khawatir dengan standar kerja pengobatan tradisional dan menganggapnya berisiko lebih besar dibandingkan ketika mereka berobat ke lembaga medis konvensional.Â
Kekhawatiran seperti ini wajar terjadi karena bagaimanapun juga perihal obat-mengobati "dekat" hubungannya dengan nyawa manusia. Siapa yang tidak ngeri ketika berobat justru hal itu menjadikan penyakitnya semakin parah?
Lembaga pengobatan formal dianggap lebih meyakinkan seiring sertifikasi yang mereka miliki, latar belakang pendidikan tenaga kesehatan yang "jelas", dan operasionalnya yang "terbuka".Â
Bandingkan dengan pengobatan tradisional yang cenderung diketahui sebatas dari penuturan mulut ke mulut, tenaga medisnya yang beraneka ragam latar belakang pendidikan, dan tidak banyak yang memiliki sertifikasi pelayanan kesehatan.Â
Biarpun demikian, ternyata masih cukup banyak anggota masyarakat yang mempercayai pengobatan tradisional sebagai sarana berobat serta menyembuhkan diri.Â
Selain metodenya yang sebagian besar berbeda dengan pengobatan modern, pengobatan tradisional dianggap lebih hemat biaya alias murah.Â