Mohon tunggu...
Agik Ns
Agik Ns Mohon Tunggu... -

Peduli Lingkungan dan Pusaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Catatan Dari Malacca, Malaysia

14 Oktober 2014   15:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:05 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14132607731833040874

Sebenarnya kakiku sudah merindukan tangan pemijat, rasanya "ngetok-ngetok", urate mlengse semua. Tdk tau sdh berapa kilo yg kutempuh selama 4 hari terakhir. Selama 3 hari, tiap hari selalu kuusahakan untuk memijitnya sendiri, dan memang kutemukan bagian2 yg sakit. Terus saja kupencet utk menghilangkan yg sakit..

5 Okt 14

Soeta sudah sibuk dengan lalulalang penumpang berbagai tujuan. Aku sendiri merasa kikuk berada di sini, lama tdk melakukan perjalanan ke luar negeri. Apalagi sendirian, dan belum pernah ke negara yg kutuju. Apalagi kalo ingat cerita teman bagaimana ia meloloskan diri dari polisi setempat.

Proses check in dan imigrasi berjalan lancar, mestinya harus begitu, sudah lebih dari 4 tahun lalu, karena sudah sering terjadi inspeksi. Sekarang petugas imigrasi jg bukan lagi pemerah bagi TKI.

Money changer adalah konter pertama yg kulahap sebelum sarapan, bahkan mngkn aku sarapan saja di negeri sana. Uang jenis baru yg kudapat kuamati, tidak lupa minta recehan mata uang negeri sana.

Masih satu jam menunggu boarding, tdk bnyk yg bisa kulakukan, karena aku sendiri merasa perlu untuk menghemat energi, karena masih 4 hari lagi utk lalulang di negeri orang.

Menunggu boarding sepertinya lama sekali, sempat tekluk2, lumayan setelah itu tampak segar seperti habis icebreaking. Pemberangkatan penumpang di Soeta masih aneh, penumbang boarding di terminal 2 tapi pesawat di terminal 1. Sehingga penumpang diangkut dgn bis menuju pesawat.

Saatnya take off..... Matiin dulu ya hp-nya.
Satu jam pertama di atas pesawat ternyata tertidur, bahkan saat pesawat tinggal landaspun, aku tdk merasakannya. Tapi ini justru malah recharge my power. Tepat jam 12 waktu setempat pesawat landing.

Ternyata ini adalah bandara baru, langsung aku menuju Hall Ketibaan dan sampai di imigrasi. Keluar lagi untuk mencari ticket counter.

Harga tiketnya RM 35.00, atau sekitar Rp 120.000. Masih ada waktu 45 menit menunggu Star Mart Express. Kebanyakan yg bekerja di transportation ini ternyata orang India. Tadi hampir saja salah bis, ketika dianjurkan "makelar India" untuk naik bis jurusan Taiping - Singapore, untung aja aku kenalan sama orang Palembang dan dia ngotot bahwa ini bukan bisnya.. Akhirnya benar, orang2 yang sudah naik, turun pindah bis.

Tiba2 makelar India tadi masuk bis tanpa mengucap apa2, hanya mencet sesuatu di samping kursiku. Tak taunya adalah alat pijak punggung untuk kelengkapan kursi penumpang. Langsung aja ku-thankyou-kan kepadanya sambil menikmati Tokyo Drift.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun