Kalau ada satu profesi yang butuh mental baja, iman yang kokoh, dan skill marketing setara buzzer politik, itu adalah jadi pelaku UMKM. Serius. Jualan hari ini rame, besok sepi, lusa kena komplain, minggu depan supplier ngambek. Tapi anehnya, kita masih bertahan. Masih nyetak stiker kemasan, masih ikut bazar, masih posting promo "Beli 2 Gratis Senyum" Karena bagi pelaku UMKM, hidup itu bukan soal untung rugi semata, tapi soal tekad untuk tetap berdiri, meski kadang terhuyung juga. Dan di tengah segala drama itu, ada satu kabar baik: Pegadaian ternyata bukan cuma tempat gadai emas, tapi juga tempat nyalain harapan lewat program GadePreneur. GadePreneur: Bukan Sekadar Pelatihan, Tapi Tempat Belajar Jadi Pebisnis Tangguh Awalnya saya kira GadePreneur itu semacam komunitas jualan online yang fokus ke produk berbahan emas (namanya gitu, kan?). Ternyata saya salah besar.Â
GadePreneur adalah program pemberdayaan UMKM yang dimulai sejak 2018 oleh Pegadaian. Di dalamnya, para pelaku usaha diajak untuk naik kelas, bukan cuma dagang asal laku. Lewat pelatihan, pendampingan, fasilitasi legalitas usaha, akses pasar, hingga modal, Pegadaian benar-benar membuka pintu buat para pejuang ekonomi rumahan termasuk saya, penjual keripik pisang rasa tiramisu yang dulu cuma laku kalau ada saudara ulang tahun. Yang bikin saya salut, program ini juga menyasar kelompok rentan.Â
Ada ibu rumah tangga yang suaminya dirumahkan, penyandang disabilitas yang jualan online dari rumah, hingga mantan pekerja migran yang pulang kampung dan ingin mulai usaha sendiri. GadePreneur hadir bukan sebagai "pemberi bantuan", tapi sebagai teman seperjuangan. GadePreneur Space: Nggak Cuma Tempat Nongkrong, Tapi Tempat Nyalain Ide Salah satu bentuk nyata dari program ini adalah GadePreneur Space. Di kota saya, tempat ini jadi semacam coworking space rasa lokal. Ada wifi, meja nyaman, kopi sachet gratis, dan yang paling penting suasana yang bikin otak pengusaha rumahan jadi encer. Di sana saya pernah ikut pelatihan branding dan packaging. Narasumbernya praktisi, bahasannya daging semua. Saya jadi tahu kenapa stiker saya sebelumnya bikin pelanggan kabur (font-nya Comic Sans, warna ngejreng, dan ada typo "crispy" jadi "crapsy"Â
Teman saya, Bu Rika, penjual jamu instan, bahkan dapat kesempatan ikut bazar produk UMKM di acara Pegadaian. Hasilnya, orderan dia melonjak, dan sekarang sudah kirim produk ke luar kota. UMKM Tumbuh Itu Bukan Mimpi Asal Ada yang Bantu Pegang Tangannya Pegadaian lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini, bukan sekadar "bagi-bagi bantuan lalu foto-foto". Mereka membina, mendampingi, dan memberi akses ke jaringan yang lebih luas. Kenapa ini penting? Karena seringkali UMKM jalan sendiri. Nggak tahu cara daftar PIRT, bingung bikin laporan keuangan, dan belum ngerti cara masuk ke e-commerce. Dengan adanya pelatihan GadePreneur, semua itu mulai terurai.Â
Saya bahkan baru tahu kalau bikin NPWP usaha ternyata nggak sesulit drama Korea. Dan ketika ada akses modal usaha berbasis syariah dari Pegadaian, makin terasa bahwa pemberdayaan ini bukan proyek musiman, tapi gerakan berkelanjutan. Saya masih ingat pertama kali saya dan teman saya Nani membawa produk criping pisang buatan kami gabungan nama Vera dan Nani jadi Rani, kami bawa produk ke pelatihan. Bungkusnya masih pakai plastik kiloan, label print sendiri, dan nama brand seadanya: Pisang Kak Rani (yang kata suami saya terdengar seperti akun TikTok jualan followers).Â
Setelah ikut pelatihan GadePreneur, saya dan Nani rebranding jadi "Rani's Chips", packaging dibuat lebih proper, dan saya belajar bikin konten sendiri. Hasilnya? Orderan meningkat, bahkan ditawari kerja sama reseller oleh tetangga komplek sebelah. Apakah saya sudah kaya raya? Belum. Tapi saya sudah lebih percaya diri dan nggak merasa sendirian lagi.Â
UMKM Memang Kecil, Tapi Dampaknya Bisa BesarÂ
Banyak yang bilang, UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Tapi tulang punggung itu kadang rapuh kalau nggak ada yang bantu menguatkan. Di sinilah peran GadePreneur dari Pegadaian terasa nyata. Membantu pelaku usaha kecil bukan cuma bertahan, tapi bertumbuh dan tangguh. Jadi, kalau kamu pelaku UMKM yang lagi lelah, bingung mau mulai dari mana, atau butuh teman seperjuangan, coba tengok GadePreneur. Siapa tahu, jalanmu menuju "naik kelas" dimulai dari situ. Karena usaha boleh kecil, tapi mimpimu nggak harus ikut kecil.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI