Didirikan tahun 1673,Kelenteng Ngo Kok Ong di Cibarusah merupakan salah satu kelenteng tertua di Kabupaten Bekasi, menariknya kelenteng ini terletak tak jauh dari Masjid Jami Al Mujahidin didirikan sekitar tahun 1630 dan direnovasi tahun 1937 yang merupakan salah satu Masjid tertua di Kabupaten Bekasi.
Hanya di pisahkan Sawah kedua tempat ibadah bersejarah itu sejatinya menjadi saksi akan rasa toleransi beragama yang tinggi masyarakat Cibarusah,dimana warga keturunan tionghoa bisa hidup berdampingan dengan damai selama ratusan tahun dengan warga pribumi.
Kelenteng Ngo Kok Ong sendiri hingga saat ini di setiap perayaan ulang tahun kelenteng atau hari raya Imlek selalu ramai dikunjungi warga,baik warga pribumi ataupun warga keturunan tionghoa .mereka berbaur akrab menyaksikan hiburan yang ditampilkan.
Bahkan tak sedikit warga pribumi yang datang berziarah ke kelenteng ini meminta berkah,seperti di ungkapkan Hendra penjaga kelenteng,”tiap tahun ada aja warga pribumi yang ziarah ke kelenteng.dari karawang,cikarang,cibarusah,mereka katanya sih mencari berkah Dewi Kwang Im”,tutur Hendra
Dalam hubungan panjang warga pribumi dan warga keturunan tionghoa di Cibarusah, hanya sekali pernah terjadi insiden,yaitu pada saat kedatangan penjajah Jepang pada tahun 1942. dimana terjadi peristiwa “gedor” yaitu penjarahan toko –toko milik warga keturunan tionghoa akibat kesalah pahaman warga memahami perintah pasukan penjajah Jepang.
Kapan persisnya orang-orang keturunan tonghoa masuk ke Cibarusah, tak ada yang mengetahui secara pasti.bahkan siapa Tan Asiat orang yang mewakafkan tanahnya untuk pembangunan kelenteng Ngo Kong Ong di Kp pasar lama,Cibarusah pada tahun 1686 pun tidak ada yang mengetahui.
Kelenteng Ngo Kok Ong sendiri dalam perkembangan nya saat ini telah berkembang pesat dan sudah mengalami bebeberapa kali renovasi,bangunan nya pun berdiri dengan gagah seolah ingin membuktikan diri sebagai symbol rasa toleransi yang tinggi warga Cibarusah.