Oleh: Syamsul Yakin dan Afzalu Rohman
Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan fungsinya, retorika terbagi menjadi tiga macam. Yang pertama yaitu, seni berbicara (the art of speech). Kedua, seni membujuk atau memengaruhi audiens (the art of persuasion). Dan yang terakhir, the art of using language yaitu seni berbicara efektif.
Sederhananya, yang digunakan dalam pemerintahan adalah retorika ketiga, yaitu the art of using language atau yang berarti seni berbicara efektif.
Pemerintah sering menggunakan retorika ini ketika menyampaikan suatu aturan. Karena seni berbicara efektif menggunakan diksi yang tepat sehingga dapat mudah dipahami oleh masyarakat.
Dengan menggunakan bahasa yang efektif serta disampaikan secara rekreatif, retorika pemerintahan bertujuan untuk memberikan kabar gembira kepada masyarakat sebagai audiens. Seperti halnya ketika berpidato, hal tersebut dapat membangun citra positif pemerintah.
Contohnya adalah ketika pemerintah menyampaikan turunnya harga sembako yang terjadi baru-baru ini, dan ketika sidang isbat penetapan hari raya idul fitri 1445 H yang berbarengan antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang sangat bersifat rekreatif.
Singkatnya, retorika pemerintahan disampaikan secara efektif terkait dengan aturan, visi, misi, dan prograk yang telah direncanakan.