Mohon tunggu...
Afrida Rulia
Afrida Rulia Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi saya adalah berolahraga, seperti badminton dan lari

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menggali Kreativitas Anak melalui Hobi dalam Perspektif Psikologi Pendidikan

6 Oktober 2025   18:55 Diperbarui: 6 Oktober 2025   18:55 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

Dalam dunia pendidikan modern, keberhasilan seorang anak tidak hanya diukur dari nilai akademik semata, tetapi juga dari kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Kreativitas merupakan bekal penting bagi anak untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan yang terus berubah.
Salah satu cara alami yang bisa membantu menumbuhkan kreativitas anak adalah melalui hobi --- kegiatan yang dilakukan berdasarkan kesenangan dan minat pribadi.

Hobi sebagai Sarana Ekspresi dan Pembentukan Diri

Hobi bukan sekadar kegiatan pengisi waktu luang. Dalam psikologi pendidikan, hobi berperan sebagai sarana ekspresi diri (self-expression), tempat anak menyalurkan ide, emosi, dan imajinasinya.
Misalnya, anak yang suka menggambar dapat mengungkapkan perasaannya melalui warna dan bentuk, sementara anak yang gemar musik belajar memahami harmoni dan ritme.
Melalui hobi, anak belajar berpikir kreatif, mandiri, dan orisinal, serta berani keluar dari pola berpikir yang kaku.

Hubungan antara Hobi dan Perkembangan Kreativitas

Dalam teori psikologi pendidikan, kreativitas anak berkembang ketika mereka diberi kebebasan untuk bereksperimen dan tidak takut melakukan kesalahan.
Hobi memberi ruang aman bagi anak untuk mencoba hal baru dan belajar dari pengalaman.
Ketika anak menulis cerita, bermain musik, atau membuat kerajinan tangan, mereka sedang melatih kemampuan berpikir divergen --- yaitu kemampuan menghasilkan banyak ide dari satu masalah.
Dari proses inilah kreativitas sejati tumbuh: kemampuan menghubungkan ide lama menjadi sesuatu yang baru dan bernilai.

Peran Guru dan Orang Tua dalam Mengarahkan Hobi Anak

Guru dan orang tua berperan penting dalam membantu anak menjadikan hobinya sebagai sarana belajar dan pengembangan diri.
Alih-alih membatasi kegiatan yang dianggap tidak produktif, pendidik sebaiknya memberikan dukungan agar hobi memiliki nilai edukatif.

Contohnya:

  • Anak yang gemar bermain gim dapat diarahkan mempelajari desain grafis, strategi, atau pemrograman.

  • Anak yang suka menulis bisa didorong untuk ikut lomba karya tulis atau membuat blog pribadi.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Hobby Selengkapnya
    Lihat Hobby Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun