Pembangunan infrastruktur diakui menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode pertama ini. Berbagai proyek dikebut untuk mempercepat pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
Pemerintah melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) memproyeksi sebanyak 40 proyek strategis nasional (PSN) yang dibangun sejak 2016 akan rampung dan beroperasi di akhir 2018 ini.
Saat ini kemajuan untuk mencapai itu dinilai cukup baik karena hingga paruh pertama 2018, terdapat 2 PSN telah rampung dan 8 proyek lainnya bakal menyusul di paruh kedua 2018.
Tambahan dua proyek strategis yang telah rampung ini membuat jumlah PSN yang selesai mencapai 32 proyek. Sebelumnya pada 2016 lalu, sebanyak 20 PSN rampung dan tahun 2017 terdapat pembangunan 10 proyek yang tuntas.
Selain itu, saat ini sebenarnya telah ada sebanyak 44 proyek dan 1 program ketenagalistrikan yang sudah mulai beroperasi. Namun statusnya belum selesai karena beberapa bagian dari proyek tersebut belum sepenuhnya rampung, seperti proyek Bandara Kertajati, Bendungan Tanju, Jala Tol Gempol-Pasuruan dan Palapa Ring Paket Barat.
Saat ini, payung hukum terbaru yang menjadi landasan hukum PSN adalah Peraturan Presiden No.58 Tahun 2018. Dalam beleid ini, jumlah PSN terbagi dalam 12 sektor proyek dan 3 program. Sektor jalan menjadi penyumbang PSN terbanyak, yakni 69 proyek. Kemudian disusul proyek bendungan (51), kawasan (29), kereta api (16). Total investasi proyek secara keseluurhan diestimasi mencapai Rp4.150 triliun.
Selain sepuluh proyek yang ditargetkan selesai pada 2018, KPPIP juga memproyeksi sebanyak 28 proyek akan memulai konstruksi tahun ini. Selanjutnya pada 2019, akan ada 49 proyek yang dijadwalkan bisa memulai tahap konstruksi.
Pemerintahan Presiden Jokowi melalui KPPIP bertekad untuk terus mengawal dan mendorong percepatan pembangunan PSN di Indonesia bersama stakeholders lainnya agar capaian yang telah ditetapkan berhasil diraih dengan optimal.
Kita sebagai warga negara Indonesia sepatutnya selalu mendukung seluruh pembangunan proyek strategis nasional itu. Karena toh manfaatnya juga akan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.
