Mohon tunggu...
Asep Fikri Nur Arif
Asep Fikri Nur Arif Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Fisip Unpad

Sedang belajar menulis, menganalisis, dan memecahkan permasalahan di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Money

Akhir Pandemi Corona, Awal Perang Kita

11 Mei 2020   14:39 Diperbarui: 11 Mei 2020   14:47 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dampak sosial yang disebabkan oleh fenomena ini adalah warga yang benar-benar membutuhkan tidak kebagian, lalu ada beberapa akibat yang ditimbulkan karena salah sasaran bantuan ini. Satu, meningkatnya angka kriminalitas. Sepekan terakhir saja sudah banyak saya lihat, banyak warga yang bekerja sebagai pegawai di bengkel, pemulung, hingga pedagang harian yang terpaksa mencuri beras, telur, atau ayam hanya untuk menyambung hidup. 

Lebi mirisnya lagi, ada warga yang sampai meinggal karena kelaparan di daerah Serang, Banten pada masa karantina ini. Walaupun memang di banyak daerah di Indonesia banyak warga yang saling membantu dengan membuka donasi dan lain sebagainya. Setidaknya hal-hal seperti ini dapat dihindari jika pemberian langsung diberikan dari pusat kepada penerima.

Kedua, stres yang berisiko dialami oleh tenaga medis, polisi, hingga masyarakat yang diharuskan diam di rumah saja. Adaptasi tidaklah mudah bagi setiap orang. Dokter, perawat dan polisi yang diharuskan berada di garis depan tentu berisiko mengalami tekanan psikologis karena harus berhadapan dengan pasien secara langsung. Begitu pula masyarakat yang harus menyesuaikan dirinya membatasi diri dengan berdiam diri di rumah.

Ketiga, banyak yang akan kehilangan pekerjaan PHK di mana-mana, dibarengi dengan krisis ekonomi yang semakin mengancam. Rasanya semakin bertubi-tubi saja dampak corona memukul kita dengan keras.

Peranan pekerja sosial pada masa pandemi ini sangat penting, saya kira sama pentingya dengan dokter, kita dapat membantu memberikan advokasi kepada masyarakat yang layak menerima bantuan untuk mendapatkan hak mereka. 

Tidak perlu besar dulu skalanya, mulai saja dari daerah tempat anda tinggal, bantu tetangga-tetangga anda yang membutuhkan, saling bahu-membahu satu sama lain. Kemudian, kita dapat menjadi "teman" bagi mereka yang berisiko tinggi terdampak stres akibat menjadi garda depan penganan corona, berikan support, semangat, dan motivasi agar semua dapat tetap menjalankan tugasnya masing-masing. 

Terakhir, kita bisa mengadakan pelatihan skill entah itu bertani, beternak maupun skill dalam penggunaan software komputer. Ya, memang sudah ada kartu prakerja. Tapi tidak ada salahnya bukan jika kita membantu mereka yang tidak terjangkau? Hal ini saya kira dapat memberikan secercah harapan bagi teman-teman yang terkena PHK di perusahaan tempatnya bekerja.

Bahaya laten yang akan menerjang kita di kemudian hari rasanya sama ganasnya dengan virus itu sendiri. Kemiskinan, pengangguran, dan tekanan psikologis jangka panjang di antaranya merupakan bahaya yang sedang mengintai kita di masa depan nanti.

Mari lakukan upaya preventif untuk menghadapinya dari sekarang agar tidak sengsara di kemudian hari. Belajar dari kesalahan adalah cara terbaik untuk menjadi lebih baik. Jangan sampai menganggap remeh dan mempermainkan lagi, efektifkan waktu yang kita miliki, efektifkan langkah-langkah yang diambil, fokus dan serius. Setidaknya setelah semua ini berakhir saya berharap bangsa kita mampu menjadi jauh lebih baik dan terintegrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun