Mohon tunggu...
Afif Yuliansyah
Afif Yuliansyah Mohon Tunggu... Video Editor

Afif Yuliansyah, kelahiran 31 Maret 1996, telah menemukan passion-ku dalam dunia menulis selama 2 tahun terakhir. Mengawali suka menulis baru 2 tahun terakhir. Menulis berbagai genre tulisan, mulai dari novel yang mengisahkan perjalanan kisah ku, cerpen yang penuh makna, hingga artikel blog tentang traveling yang ku tulis di blog ku sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Musik Tradisional vs Modernisasi

4 Februari 2025   21:34 Diperbarui: 5 Februari 2025   17:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni Musik Tradisional Gamelan

Di tengah arus modernisasi yang semakin pesat, eksistensi seni musik tradisional Indonesia seperti gamelan, angklung, dan sasando terus diuji. Kemajuan teknologi dan globalisasi telah membawa perubahan besar dalam industri musik, dengan genre-genre modern seperti pop, rock, dan EDM mendominasi selera masyarakat. Namun, seni musik tradisional tetap bertahan dan bahkan menemukan ruang baru melalui inovasi serta kolaborasi dengan musisi kontemporer.

Eksistensi Gamelan, Angklung, dan Sasando di Era Modern

Gamelan, angklung, dan sasando merupakan warisan budaya yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Meski tantangan dari musik modern semakin besar, berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan eksistensi alat musik ini, baik melalui pendidikan, festival, hingga platform digital.

  1. GamelanGamelan masih sering dimainkan dalam berbagai acara adat dan ritual keagamaan. Di tingkat akademik, gamelan menjadi mata kuliah di beberapa universitas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri seperti Amerika Serikat dan Jepang. Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan gamelan dikemas dalam format modern, seperti konser virtual atau musik elektronik berbasis gamelan.

  2. AngklungAngklung yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda terus berkembang, terutama dalam dunia pendidikan. Sekolah-sekolah di Indonesia dan luar negeri banyak yang mengajarkan angklung sebagai bagian dari kurikulum seni. Selain itu, angklung juga mendapat tempat dalam pertunjukan internasional dan dikombinasikan dengan orkestra modern.

  3. SasandoSasando, alat musik khas Nusa Tenggara Timur, kini semakin dikenal berkat musisi lokal yang aktif mempromosikannya di media sosial. Beberapa festival budaya juga turut mengangkat sasando dalam pertunjukan berskala nasional maupun internasional, membuktikan bahwa alat musik ini masih relevan di era modern.

Kolaborasi Musisi Tradisional dengan Musisi Kontemporer

Modernisasi tidak selalu menjadi ancaman bagi seni musik tradisional. Justru, banyak musisi tradisional yang berkolaborasi dengan musisi kontemporer untuk menghasilkan karya yang unik dan menarik bagi generasi muda. Beberapa contoh menarik dari kolaborasi ini antara lain:

  • Gamelan dan Elektronik MusikBeberapa DJ dan produser musik elektronik telah menggabungkan unsur gamelan dalam komposisi mereka. Misalnya, musisi seperti Al Suwardi dan kelompok Senyawa mengombinasikan gamelan dengan elemen elektronik dan eksperimental, menciptakan nuansa baru yang dapat diterima oleh pendengar modern.

  • Angklung dalam Orkestra ModernBeberapa komposer telah mengintegrasikan angklung dalam pertunjukan orkestra, menciptakan harmoni unik antara alat musik tradisional dan klasik Barat. Konser seperti "World Angklung Orchestra" di berbagai belahan dunia menjadi bukti bahwa angklung bisa tampil dalam format yang lebih luas.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun