Mohon tunggu...
Kak Guruu
Kak Guruu Mohon Tunggu... Nurbaiti Afifah

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Berpikir-Bergerak-Bermanfaat)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Agama dan Kesehatan Mental: Mencari Keseimbangan di Era Modern yang Penuh Tantangan

14 Maret 2025   11:25 Diperbarui: 14 Maret 2025   11:25 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hubungan antara Islam dan kesehatan mental 

Dr. Fahruddin Faiz menawarkan beberapa strategi praktis untuk mengatasi masalah kesehatan mental berdasarkan ajaran agama:

  • Degradasi moral: taubat dan tazkiyat al-nafs (pembersihan jiwa).
  • Hampa makna dan tujuan: zuhud (tidak terikat pada dunia) dan qanaah (merasa cukup).
  • Hampa spiritual dan nilai: riyadhoh (latihan spiritual) dan mujahadah (doa dan perjuangan).
  • Pengendalian diri: khauf (rasa takut kepada Allah) dan raja' (harapan kepada Allah).
  • Stres dan frustrasi: sabar.
  • Kecemasan akan masa depan: tawakal (berserah diri kepada Allah).

Kontribusi Agama dalam Memperkuat Kesehatan Mental

Agama memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat kesehatan mental melalui dukungan sosial yang kuat, pemberian makna dan tujuan hidup yang jelas, pengembangan mekanisme koping yang efektif, penanaman etika dan nilai-nilai luhur, serta penumbuhan harapan dan optimisme.

"Sepahit apapun pengalaman kita, seburuk apapun kegagalan kita, kita masih punya Allah. Kalau kita beriman, apasih masalah yang tidak terselesaikan?" tutur Dr. Fahruddin Faiz, menekankan pentingnya keyakinan dalam menghadapi tantangan.

Menavigasi Kompleksitas Era Modern

Di era yang ditandai dengan ketidakpastian dan kompleksitas, kesehatan mental menjadi prioritas utama. Agama dan filsafat menawarkan kompas untuk menavigasi tantangan kehidupan, mencapai keseimbangan batin, dan menemukan makna yang lebih dalam.

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya," (QS. Al-Baqarah: 286) menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki kekuatan untuk mengatasi kesulitan dan menjalani kehidupan yang bermakna. Dengan menggabungkan kearifan agama dan filsafat, kita dapat membangun fondasi kesehatan mental yang kokoh dan menjalani kehidupan yang lebih berkualitas.

Hubungan antara Islam dan kesehatan mental 
Hubungan antara Islam dan kesehatan mental 

Source: Ngaji Filsafat 414 ( Agama dan Kesehatan Mental)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun