Mohon tunggu...
Afifah MaulidinaFariyanto
Afifah MaulidinaFariyanto Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen

-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Solusi untuk ASN pada Era Industri 4.0

17 Juli 2019   16:45 Diperbarui: 17 Juli 2019   16:54 3623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkembangan Revolusi Industri 4.0 saat ini sedang gencar-gencarnya menjadi topik hangat dalam dunia bisnis maupun pemerintahan. Para pembisnis mulai bergerak cepat melakukan perubahan, tidak hanya pembisnis saja, para ASN juga turut serta menanggapi revolusi industri 4.0. Tidak bisa dipungkiri pemerintah harus memiliki strategi yang jitu untuk mempersiapkan para ASN di Tanah Air untuk siap mengikuti perkembangan ini.

Hal ini merupakan salah satu perubahan bagi para ASN, dan harus ditanggapi dengan meningkatkan ketrampilan diri dan tetap menjunjung tinggi rasa nasionalisme. Penting bagi para ASN untuk mengembangkan diri, bersikap kritis, berinovasi sehingga mampu menyeimbangkan dengan perkembangan global. Tugas bagi para ASN untuk melayani masyarakat di masa mendatang tidak mudah, para ASN perlu memiliki kemahiran dalam dalam menghadapi era Industri 4.0 terutama dibidang teknologi.

Perkembangan Revolusi Industri semacam ini adalah kekuatan eksternal untuk perubahan dalam dunia manajemen. Manajemen itu sendiri adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Perubahan eksternal ini terdiri dari pola kebutuhan masyarakat yang berubah, peraturan baru dari pemerintah, teknologi yang berkembang pesat, dan perubahan ekonomi yang sudah terlihat jelas dengan adanya Revolusi Industri 4.0 ini.  

Ibu Sri Mulyani memberi dorongan bagi para ASN untuk terus beradaptasi, beliau juga mengatakan bahwa  untuk memajukan bangsa, yang harus dilakukan Aparatur Sipil Negara adalah mengubah pola pikir atau mindsite dan perilaku. Sehingga para ASN mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, hal ini dituturkan beliau saat beliau diwawancarai di Harian Kompas  pada Kamis (16/05/2019). 

Pemerintah adalah suatu bentuk organisasi, dimana anggota organisasi tersebut adalah para ASN. Dalam suatu organisasi, untuk menghadapi perubahan agar perubahan dapat berjalan dengan sukses dibutuhkan kerjasama dalam seluruh anggota yang dalam hal ini adalah ASN. Untuk menghadapi perubahan perlunya inovasi-inovasi yang kreatif dan mumpuni dalam menunjang kinerja para ASN demi terwujudnya cita-cita bangsa.

Para ASN memerlukan pelatihan keterampilan terutama dalam bidang teknologi. Tidak bisa dipungkiri beriringan dengan perkembangan revolusi industri 4.0 berkembang pula teknologi. Oleh karena itu, para ASN terutama dalam bidang-bidang administrasi diperlukan pelatihan khusus. 

Dengan mahirnya para ASN dalam bidang teknologi, memudahkan proses pelayanan masyarakat. Contoh pada awal Januari 2019 para Wajib Pajak sudah bisa membayar pajak di berbagai toko moderen seperti Alfamart, Tokopedia, dan lainnya. Para Wajib pajak hanya perlu mendownload aplikasi Sambara (Samsat Mobile) untuk melakukan pendataan.  

Ada juga inovasi baru yang telah dilakukan pemerintah, yaitu dengan layanan tilang berbasis online dari kepolisian atau yang sering disebut E-Tilang. Dengan adanya E-Tilang, proses penilangan sudah tidak diperlukan pencatatan secara manual di atas secarik kertas blanko atau surat tilang. Pengendara dalam waktu singkat akan mendapat notifikasi berupa kode yang isinya sama persis seperti surat tilang. 

Dengan adanya inovasi-inovasi seperti ini, para aparatur negara diwajibkan mengetahui tentang teknologi, bagaimana cara menjalankan penilangan secara online, bagaimana mendata para wajib pajak yang telah membayar pajak melalui aplikasi. Maka dari itu dilakukanlah diklat, pendidikan bagi para ASN khususnya dalam bidang teknologi.

Hal semacam ini telah dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melalui Pusdiklat Sumber Daya Air dan Kontruksi yang dikepalai oleh Yudha Mediawan yang telah melaksanakan kegiatan Uji Coba Pelatihan Perencanaan Kontruksi dengan Teknologi BIM. BIM sendiri adalah representasi dari disrupsi teknologi didalam dunia infrastruktur. Tindakan semacam ini patut dicontoh oleh seluruh instansi pemerintahan untuk menghadapi tantangan di era industri 4.0. 

Deputi Bidang SDM Aparatur Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Setiawan Wangsaatmaja menuturkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah aset penting untuk mendukung berlangsungnya roda pemerintahan di Indonesia. Bapak Setiawan telah menyiapakan program yang bernama Smart ASN tahun 2024 dengan berbagai kriteria yaitu harus berintegritas, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, profesional, berwawasan global, memahami IT dan bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun