Tangerang Selatan – Salah satu permasalahan yang ada dimasyarakat hingga kini yakni belum meratanya pendidikan pada anak-anak. Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ada sebanyak 75.303 anak yang putus sekolah pada 2021 khususnya pada tingkat Sekolah Dasar. Hal ini umumnya terjadi pada keluarga dengan kondisi ekonomi menengah kebawah sehingga sulit untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Pada Juni 2022, kelompok KKN L1 dari Universitas budi Luhur telah melakukan program KKN di wilayah lapak pemulung pada Desa Ceger Raya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Kelompok L1 terdiri dari 10 anggota dan dibawah bimbingan dosen Amin Aminudin, S.I.Kom., M.I.Kom. Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak-anak di wilayah Desa Ceger Raya dengan usia 6 sampai 12 tahun, dan kebanyakan dari mereka belum menduduki pendidikan formal sebagaimana seharusnya.
KKN adalah program pengabdian kepada masyarakat dengan penerapan ilmu-ilmu secara interdisipliner dan intrakurikuler yang dilakukan langsung ke masyarakat. Program ini diharapkan membawa misi mulia dan memberikan dampak positif terhadap isu-isu atau permasalahan yang ada di masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Kelompok L1 mengusung tema “Implementasi Pendidikan Sejak Dini Melalui Penghijauan Lingkungan.” Tema tersebut sejalan dengan program kerja utama yang dilakukan yakni memberikan edukasi penghijauan serta praktik bercocok tanam pada beberapa tanaman seperti menanam bibit alpukat, jeruk, dan sawo. kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar terutama untuk menerapkan disiplin ilmu Kebudiluhuran di masyarakat.
Selain penghijauan, kelompok L1 juga memberikan edukasi lain kepada anak-anak mengenai pentingnya menjaga kebersihan mulut dengan mempraktikkan bagaimana cara sikat gigi yang benar. Anak-anak yang berpartisipasi pada setiap kegiatan berjumlah sekitar 25 orang dan terlihat memiliki antusias tinggi.
Program lain juga dilakukan bersama anak-anak seperti membaca dan mewarnai bersama, bermain permainan tradisional, serta belajar mengenai perhitungan.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 bulan dan ditutup dengan pemberian bingkisan berupa alat tulis kepada anak-anak. Serta dihadirkan perwakilan kepala desa dan juga dosen pengampu Amin Aminudin, S.I.Kom., M.I.Kom.