Mohon tunggu...
Afifah Firdaus Syaifuddin
Afifah Firdaus Syaifuddin Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Korean Waves pada Remaja Indonesia

4 Desember 2022   10:30 Diperbarui: 4 Desember 2022   10:42 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gambaran teori:
Perkembangan zaman semakin hari semakin pesat dan modern dengan diiring oleh perkembangan  teknologi  yang begitu maju dan pesat. Tidak bisa di pungkiri bahwa perkembangan media sosial dan internet adalah salah satu faktor yang akan membawa perubahan dalam menjadikan suatu bangsa atau negara menjadi lebih berkembang.

 Adanya internet dan jejaring media sosial membuat seseorang dapat mengakses segala sesuatu dengan mudah. Kemudahan ini dapat didukung dengan kreativitas dalam pengembangan diri. Tidak luput dari perkembangan zaman saat ini.

Di Indonesia sedang meningkatnya berbagai jenis produk kebutuhan yang berasal dari Korea. Bahkan berita di Indonesia tidak jauh dari pemberitaan tentang perkembangan sosial dan budaya yang digemari oleh remaja di Indonesia

Di Indonesia sendiri, penyebaran budaya pop dari Korea dimulai sejak tahun 2002 setelah Piala Dunia Korea Selatan dan Jepang. Momen tersebut yang diselenggarakan di stasiun televisi Indonesia, kemudian digunakan untuk memperkenalkan drama seri Korea Selatan atau K-Drama (Putri, Farah, dan Reni 2019). 

Dengan didukungnya perkembangan media sosial, dan internet semakin berkembang pula budaya Korea di Indonesia. Persebaran Korean Wave sangat cepat didukung oleh beberapa platform media yang semakin memudahkan penyebaran Korean Wave, salah satunya internet. 

Para remaja saat ini yang disebut sebagai generasi milenial dengan mudah mendapatkan informasi termasuk informasi mengenai budaya Korea (Dzakkiyah, Incka, Indah, dan Fikri 2020) informasi dapat di akses dengan mudah melalui platform yang telah disediakan oleh agensi, ataupun dari berbagai platform penyebaran berita.

Budaya Korea berkembang pesat dan luas serta dapat diterima publik hingga menghasilkan sebuah fenomena demam Korean Wave. Budaya dan gaya hidup Korea (Hallyu atau Korean Wave) Terutama pada remaja Indonesia. Mereka menyukai drama, lagu, fashion, skincare, make up, bahkan makanan dan minuman yang berasal dari Korea. 

Berbagai produk yang menggunakan istilah “Korea” sangat disukai atau diinginkan oleh kalangan remaja. Sebutan untuk penggemar musik pop Korea adalah Kpopers. Kpopers tidak hanya menyukai lagu - lagu dari idolanya, melainkan mereka mendukung dengan cara voting  pada saat idolanya sedang melakukan promosi album terbarunya. Penggemar akan berlomba-lomba memberikan suara terbanyak kepada idola yang mereka kagumi dan sukai.


Belakangan ini remaja Indonesia mengeluarkan ide-ide dalam membuat bisnis yang mengandung unsur Korea, seperti fashion, skincare, make up, bahkan makanan dan minuman yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menjual makanan yang berasal dari Korea, dan mereka memodifikasinya dengan menyesuaikan lidah orang Indonesia yaitu Rabokki, Toppoki, Samyang, Odeng, dan berbagai macam menu lainnya. 

Selain ide-ide bisnis dalam kuliner, fashion, serta dunia kecantikan mereka juga membuka bisnis seperti Jastip (Jasa Titip) yang biasanya  mereka buka pada saat mereka berlibur ke negara Korea. Tidak hanya Jastip mereka juga membuka jasa PO (Pre-Order) jasa ini akan dibuka saat idol mereka akan melaksanakan comeback. Mereka akan membuat jasa layanan untuk membeli album atau merchandise yang disediakan oleh platform penjualan dari agensi idol mereka.

Mereka tidak hanya menggemari dan mengaguminya saja, melainkan mereka juga menerapkan pada kehidupan sehari-hari. Kecintaan mereka pada budaya Korea tidak melunturkan rasa cinta mereka pada negara Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun