KEAGAMAAN DALAM KESEHATAN MENTAL
Â
Oleh : Afifah Zahrotul Fuadiyah
202210410311026
Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Farmasi
Abstrak :
Dalam agama, segala aspek kehidupan selalu diatur, baik itu hal-hal besar seperti ibadah, pola makan sehat, puasa, mengerjakan hal-hal  kecil  sehari-hari seperti berpakaian, memakai sandal, keluar rumah, dll. Selain memberikan terapi penyembuhan, pengamalan ajaran agama juga memiliki aspek preventif terhadap kesehatan jiwa atau gangguan kesehatan jiwa. Adanya perintah Allah untuk menjaga persaudaraan, saling memenuhi kebutuhan,merasakan penderitaan dan kesenangan orang lain mencegah kemungkinan gangguan jiwa. Pada dasarnya tujuan agama adalah untuk menyuruh manusia menerima kenyataan hidup yang diatur oleh Tuhan.
Kata Kunci : Agama Islam, Jiwa, dan mental
BAB 1
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
  Ibadah tidak terlepas dari unsur kesehatan, nikmat terbesar Allah SWT  adalah kesehatan. Tanpanya, orang yang sehat jasmani dan rohani tidak dapat menjalankan fungsinya. Demikianlah kamu harus mensyukuri nikmat sehat tersebut, agar karunia yang diberikan Allah kepadanya semakin bertambah. Dalam agama semua aspek kehidupan selalu diatur, baik itu hal-hal besar seperti ibadah, makan sehat, puasa, bekerja maupun hal-hal  kecil dalam kehidupan sehari-hari seperti berpakaian, memakai sandal, keluar rumah dll. Islam mengajarkan banyak gaya hidup sehat dimulai dengan olahraga, makan makanan dan puasa. Beribadah kepada Allah merupakan salah satu olahraga yang  baik bagi manusia, tanpa kita sadari, gerakan sholat mengandung manfaat bagi kesehatan tubuh. Yakni, takbiratul pada  awal gerakan sholat ihram dapat mencegah berbagai penyakit  persendian seperti rematik, menjadikan oksigen dalam tubuh optimal, dan metabolisme tubuh juga optimal. Ruku dalam posisi sholat dapat bermanfaat bagi tubuh dengan mencegah penyakit  tulang belakang, memperlancar peredaran darah  jantung  dan sistem saraf. Gerakan I'tidal saat sholat dapat membantu metabolisme otak dan  jantung agar berfungsi optimal dan merangsang cabang syaraf besar bahu, ketiak,  jantung dan paru-paru. Gerakan shalat  saat sujud dapat mengubah peredaran jantung bahkan ke seluruh tubuh, dan  otak sebagai pusat sistem saraf juga terisi, yang sistem sarafnya mempengaruhi seluruh tubuh. Masalah kejiwaan yang dihadapi seseorang seringkali mendapatkan reaksi  negatif dari orang di sekitarnya karena orang memiliki pemahaman yang terbatas tentang gangguan jiwa. Tradisi dan budaya  menghubungkan kasus  gangguan jiwa dengan kepercayaan dari masyarakat setempat, sehingga beberapa orang terbuka untuk penjelasan lebih ilmiah dan memilih untuk melupakan pengobatan medis  dan psikiatris dari gangguan jiwa.Pandangan Islam tentang gangguan kesehatan jiwa tidak jauh berbeda dengan pandangan profesional tentang kesehatan jiwa secara umum. Istilah "kesehatan jiwa" diambil  dari konsep kebersihan jiwa. Kata mensa diambil dari bahasa Yunani,artinya sama dengan psyche dalam bahasa latin yang berarti psyche, soul atau psyche. Dengan demikian,ungkapan kesehatan jiwa diartikan sebagai kesehatan jiwa yang dinamis dan tidak statis karena menunjukkan upaya untuk meningkat.