Kekayaan adalah apa yang tidak bisa kita lihat
Membelanjakan uang untuk memamerkan betapa banyak yang kita miliki adalah cara tercepat memiliki lebih sedikit uang.Â
Kita cenderung menilai kekayaan berdasarkan apa yang kita lihat, karena itulah informasi yang tersedia di depan kita. Kita tak bisa melihat rekening bank orang atau catatan utangnya. Jadi kita mengandalkan tampilan luar untuk menakar keberhasilan finansial. Mobil. Rumah. Foto Instagram.
Kapitalisme modern membangun industri dari membantu orang berpura-pura sampai menjadi sesungguhnya orang (menurut versi mereka).
Namun keberadaan kekayaan merupakan apa yang tidak terlihat secara fisik.Â
Kekayaan adalah mobil mewah yang tak dibeli. Berlian yang tak dibeli. Arloji yang tak dikenakan, pakaian yang tak terpakai, penerbangan kelas satu yang tak dinaiki. Kekayaan adalah aset finansial yang belum diubah menjadi barang yang bisa dilihat.Â
Seharusnya kita berhati-hati dalam mendefinisikan perbedaan antara memiliki kekayaan (wealthy) dan kaya (rich). Bukan sekedar semantik. Tidak mengetahui perbedaannya adalah sumber banyak keputusan buruk terkait uang.
Kaya merujuk ke pendapatan sekarang. Seseorang yang mengendarai mobil mewah hampir pasti kaya, karena walaupun dia membeli mobil dengan berhutang, diperlukan tingkat pendapatan tertentu agar bisa menanggung cicilannya. Sama saja dengan orang yang tinggal di rumah besar. Tak sukar menemukan orang kaya. Mereka sering sengaja menampilkan diri.
Namun kekayaan itu tersembunyi. Kekayaan adalah pendapatan yang tak dibelanjakan. Kekayaan adalah pilihan yang belum diambil untuk membeli sesuatu kelak. Keuntungannya berada di pemberian pilihan, keluwesan, dan pertumbuhan kekayaan agar kelak bisa membeli lebih banyak barang daripada yang dapat dibeli sekarang.
Masalah bagi kebanyakan kita adalah lebih mudah menemukan teladan kaya. Lebih sukar menemukan pemilik kekayaan karena berdasarkan definisi, keberhasilan mereka lebih tersembunyi.