Mohon tunggu...
Afief Sururi
Afief Sururi Mohon Tunggu... Mahasiswa FEB UPS TEGAL

-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demo Besar 25-28 Agustus 2025 - Perekonomian Indonesia Bisa Terancam!?

20 September 2025   20:00 Diperbarui: 11 September 2025   11:07 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aksi demonstrasi yang berlangsung dari tanggal 25 hingga 28 Agustus 2025 menjadi sorotan utama di Indonesia, tidak hanya karena skala dan intensitasnya, tetapi juga karena dampaknya yang signifikan terhadap kondisi ekonomi nasional. Gelombang protes yang dipicu oleh isu-isu ketidakadilan sosial dan kebijakan ekonomi ini menciptakan gelombang kejutan yang meresahkan pasar dan memengaruhi stabilitas ekonomi di berbagai sektor.

Gangguan Aktivitas Ekonomi dan Kerugian Langsung

Dampak paling nyata dan langsung dari demo ini adalah terganggunya aktivitas ekonomi sehari-hari. Penutupan jalan-jalan utama, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, menghentikan rantai pasokan dan mobilitas. Perusahaan-perusahaan terpaksa menghentikan atau mengurangi operasional, menyebabkan kerugian besar. Sektor ritel, transportasi, dan pariwisata menjadi yang paling menderita, dengan penurunan omzet yang signifikan.

Selain itu, laporan mengenai kerugian akibat kerusakan fasilitas publik dan swasta juga terus bermunculan. Di Jakarta saja, Menteri Dalam Negeri memperkirakan kerugian akibat kerusakan fasilitas transportasi publik mencapai puluhan miliar rupiah. Kerusakan ini tidak hanya memerlukan biaya perbaikan yang besar tetapi juga mengganggu layanan esensial bagi masyarakat.

Volatilitas Pasar Keuangan dan Arus Modal Keluar

Ketidakpastian politik dan keamanan yang dipicu oleh demonstrasi menciptakan sentimen negatif di kalangan investor. Hal ini langsung tercermin pada pasar keuangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan jual yang kuat, terutama dari investor asing yang memilih untuk menarik modalnya (capital outflow). Kekhawatiran akan ketidakstabilan politik mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman.

Di pasar valuta asing, nilai tukar Rupiah juga tertekan. Meski Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi untuk menstabilkan Rupiah, pelemahan tetap terjadi karena sentimen negatif domestik dan faktor eksternal. Pelemahan Rupiah ini berpotensi meningkatkan biaya impor dan memperburuk inflasi, yang pada akhirnya akan membebani masyarakat.

Penurunan Kepercayaan Investor: Dampak Jangka Panjang

Dampak jangka panjang yang paling mengkhawatirkan adalah erosi kepercayaan investor. Demonstrasi yang berkepanjangan dan diwarnai dengan kekerasan dapat membuat Indonesia dipandang sebagai negara dengan risiko politik yang tinggi. Jika hal ini terjadi, investor akan berpikir dua kali sebelum menanamkan modalnya, baik untuk investasi langsung maupun portofolio.

Penundaan atau pembatalan investasi baru akan menghambat penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa ekonom bahkan memperkirakan bahwa kerugian makroekonomi akibat demo ini bisa mencapai triliunan rupiah dan berpotensi membuat target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 sulit tercapai.

Langkah-langkah Pemulihan Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun