Mohon tunggu...
afiatul qibtia
afiatul qibtia Mohon Tunggu... Mahasiswa - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media dan Pemasaran Publik sebagai Tonggak Kehidupan di Dunia

3 Mei 2024   12:56 Diperbarui: 3 Mei 2024   12:56 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media dan pemasaran publik khususnya media massa telah menjadi kekuatan besar dalam membentuk opini publik terkait politik di era modern. Platform-platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, tiktok dan lainnya tidak hanya menjadi sumber informasi politik, tetapi juga tempat diskusi, debat, dan pertukaran pandangan politik yang terjadi dengan cepat dan luas. Salah satu aspek utama dari pengaruh media sosial terhadap opini publik tentang politik adalah kecepatan penyebaran informasi. Berita politik dapat menyebar melalui retweet, share, atau repost dalam hitungan detik, mencapai audiens yang sangat besar. Sebagai contoh kasus yang terjadi sekarang dalam media dan kepercayaan publik yaitu penurunan tingkat kepercayaan publik terhadap media massa konvensional dan meningkatnya kepercayaan terhadap media sosial. Hal ini disebabkan oleh kemampuan media sosial untuk membagikan informasi secara cepat dan luas, serta kemampuan politisi untuk berinteraksi langsung dengan pemilih melalui platform-platform tersebut.

seperti berita yang masih hangat sekarang yaitu mengenai korupsi yang dilakukan oleh 16 tersangka salah satunya harvei moeis (HM) suami sandra dewi yang menjadi tersangka korupsi tata niaga komoditas timah di WIUP PT Timah Tbk, pada rabu 27 maret 2024. Harvei moeis menjadi tersangka ke-16 dalam tindakan korupsi timah dan tersangka langsung digiring ke tahanan oleh penyidik kejaksaan agung. Dalam kasus ini negara Indonesia mengalami kerugian yang besar yaitu senilai 271 triliun.

Berita ini dikutip dari www. detik.com pada hari jum'at tanggal 3 mei 2024.

Dengan maraknya dan banyaknya oknum yang melakukan korupsi di Indonesia ini maka ada beberapa perbedaan antara sejarah korupsi di Indonesia saat ini dan zaman dulu meliputi beberapa aspek yaitu:
1. Skala: Korupsi di Indonesia saat ini lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan korupsi di masa lalu. Korupsi telah menjadi bagian dari budaya korupsi yang telah berkembang dan telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk politik, ekonomi, dan sosial.
2. Tipe: Korupsi di masa lalu biasanya terbatas pada korupsi politik dan korupsi birokrasi, sedangkan korupsi di masa kini telah meluas ke korupsi bisnis dan korupsi yang dilakukan oleh individu.
3. Teknologi: Penggunaan teknologi, seperti media sosial dan internet, telah memungkinkan korupsi untuk dilakukan secara lebih efektif dan luas. Korupsi dapat dengan mudah disebarkan dan diperluas melalui platform-platform digital.
4. Kesadaran: Masyarakat Indonesia saat ini lebih sadar tentang pentingnya anti-korupsi dan telah meningkatkan kesadaran tentang korupsi. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi dan meningkatnya kepedulian terhadap korupsi.
Lalu upaya atau tanggapan pemberantasan yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menangani kasus korupsi ini yaitu dengan meningkatkan upaya pemberantasan korupsi dengan membentuk lembaga-lembaga anti-korupsi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan meningkatkan hukuman terhadap pelaku korupsi. Selain itu, masyarakat juga telah meningkatkan partisipasi dalam upaya pemberantasan korupsi. Korupsi juga telah menjadi masalah yang kronis dan kompleks di Indonesia sejak zaman dulu. Korupsi telah menjadi bagian dari budaya korupsi yang telah berkembang dan telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk politik, ekonomi, dan sosial. Korupsi telah meningkat secara dramatis sejak era Orde Baru, ketika korupsi digunakan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan dan mempengaruhi keputusan politik. Korupsi telah menjadi bagian dari budaya korupsi yang telah berkembang dan telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk politik, ekonomi, dan sosial. Oleh karena itu, korupsi di Indonesia harus diatasi dengan cara yang lebih efektif dan efisien, termasuk melalui peningkatan transparansi dan akuntabilitas, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya anti-korupsi.

Mungkin itu sedikit pemaparan opini mengenai media dan kepercayaan publik dari saya, apabila banyak tutur kata yang tidak berkenan dihati pembaca saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya ucapkan terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun