Mohon tunggu...
Afi Aninnas
Afi Aninnas Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB

learner

Selanjutnya

Tutup

Financial

Wanita sebagai Menteri Keuangan Keluarga

19 November 2021   16:27 Diperbarui: 19 November 2021   16:31 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga terdiri dari dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga. Manajemen keuangan keluarga adalah seni pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh individu atau keluarga untuk mencapai tujuan yang efisien, efektif dan bermanfaat, sehingga keluarga tersebut menjadi keluarga yang sejahtera. Faktor yang mempengaruhi manajemen keuangan keluarga adalah; (1) besar keluarga, semakin besar jumlah keluarga maka akan menurunkan kemampuan keluarga dalam mengelola keuangan; (2) lama pendidikan, pendidikan tinggi yang dimiliki setiap individu akan menjadikan individu tersebut lebih matang dalam merencanakan dan mengelola keuangan dengan ilmu yang sudah didapat; (3) pendapatan keluarga, semakin tinggi besarnya pendapatan seseorang maka orang tersebut akan berusaha memperoleh pemahaman bagaimana cara memanfaatkan keuangan dengan cara yang lebih baik melalui pengetahuan keuangan.

Perilaku Menabung Keluarga

Perilaku menabung seringkali sulit dijelaskan dan diprediksi karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Menabung adalah kelebihan dari penghasilan yang melebihi pengeluaran konsumsi dalam suatu periode tertentu, atau sebagai selisih antara kekayaan bersih pada akhir periode dan kekayaan bersih pada awal periode. Tabungan dimaksudkan sebagai suatu pengaturan dimana suatu konsumsi ditunda demi keamanan di kehidupan mendatang. Secara logika, tabungan seseorang akan sangat dipengaruhi oleh tingkat penghasilannya. Semakin tinggi penghasilan maka semakin tinggi pula tabungan yang dimiliki. Semakin tinggi penghasilan maka porsi uang yang akan ditabung menjadi semakin besar dan berarti kebutuhan akan menabung menjadi semakin tinggi pula.

Tingkat pendidikan sangat erat hubungannya terhadap sukses atau tidaknya dalam mengelola keuangan pada khususnya keuangan rumah tangga. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja, sehingga produktivitas kerja menjadi meningkat. Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi dalam bidang ekonomi dan keuangan maka cenderung semakin ahli dalam mengelola keuangan. Selain itu, banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa penyediaan sumber informasi formal melalui pendidikan akan membantu dalam menentukan tingkat hutang yang sesuai, kebutuhan belanja, maupun tabungan. Individu dengan pengetahuan keuangan yang lebih cenderung memiliki responsible financial management behavior. Berdasarkan hal tersebut, dapat dinyatakan bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan.

Peran Besar Wanita dalam Keluarga

Wanita dalam keluarga mempunyai kedudukan antara lain sebagai teman hidup, kekasih, ibu, dalam arti tidak ada diskriminasi antara anggota keluarga. Wanita sebagai ibu berhak untuk menentukan dan berhak ikut melakukan kekuasaan bagi keselamatan dan kebahagiaan baik dalam bidang immateriil maupun materiil seluruh anggota. Menurut pengamatan kondisi wanita di Desa Kuwil ternyata menunjukan peran istri petani dan suami saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya. Demikian pula dalam kehidupan rumah tangga petani pada umumnya menunjukkan masih banyak yang tergolong miskin. Untuk itu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya, semua anggota rumah tangga harus bekerja termasuk istri petani.

Bekerja adalah kegiatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan penghasilan dalam bentuk uang, barang dan jasa, mengeluarkan energi dan mempunyai nilai waktu. Wanita sebagai pencari nafkah berusaha untuk membantu/ menunjang perekonomian keluarganya. Kegiatan mencari nafkah bagi wanita adalah segenap kegiatan yang dilakukan ibu rumah tangga, di luar pekerjaan rumah tangga untuk mendapatkan pendapatan bagi dirinya maupun bagi keluarganya.

Manajemen dalam keluarga sangat perlu diketahui oleh seorang ibu atau keluarga inti yaitu ayah, ibu, dan anak-anak. Mengelola ekonomi keluarga adalah sebuah tindakan untuk merencanakan, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi, dan mengendalikan perolehan dan penggunaan sumber-sumber ekonomi keluarga agar tercapai tingkat pemenuhan kebutuhan secara optimum, memastikan adanya stabilitas dan pertumbuhan ekonomi keluarga.

Berdasarkan survey yang telah dilakukan, didapat hasil bahwasannya kebanyakan pengelola keuangan keluarga pedesaan adalah ibu sebanyak 50% dengan anggota keluarga lebih dari tiga. Hal ini disebabkan karena ibu paling mudah untuk mengatur seluruh keuangan keluarga, terlebih lagi jika ibu tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga, maka akan lebih mudah dalam mengelola keuangan. Jika ibu bekerja di luar rumah, maka hal ini juga dapat membantu menunjang kebutuhan-kebutuhan keluarga, akan tetapi hal ini sudah jarang terjadi di masa sekarang, karena lebih banyak yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. 

Peran ibu rumah tangga dalam keluarga tidak hanya sekedar mengurus suami, anak dan keperluan rumah tangga tetapi juga berperan untuk mengatur keuangan atau ekonomi keluarga. Sebesar apapun jumlah pendapatan atau 18 penghasilan keluarga jika tidak didukung dengan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik maka hasilnya juga tidak efisien. Ketidakmampuan melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan dapat mengakibatkan pengeluaran yang lebih besar dari jumlah penghasilan. Jika antara pengeluaran dan penghasilan tidak seimbang atau bahkan jumlah pengeluaran lebih tinggi dari penghasilan, maka akan menimbulkan utang. Utang jika tidak dikelola dengan baik justru akan memperburuk kondisi keuangan keluarga. Kondisi keuangan keluarga yang tidak stabil dapat memicu terjadinya konflik keluarga. Apalagi jika diikuti dengan peningkatan harga kebutuhan rumah tangga dan kurangnya pemahaman dalam melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan.

Wanita mempunyai kemampuan untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga sehingga kinerja keuangan lebih baik daripada pria. Gender menjadi salah satu faktor yang dapat menunjukkan perbedaan seseorang dalam melakukan pekerjaan yang kompleks. Selain itu, gender dapat memberikan pengaruh pada tingkat kepatuhan terhadap etika. Temuan riset literatur psikologis kognitif dan pemasaran juga menyebutkan bahwa wanita diduga lebih efisien dan efektif dalam memproses informasi saat adanya kompleksitas tugas dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan pria. Wanita yang mempunyai perasaan yang halus, biasanya mempunyai tingkat pertimbangan moral yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Secara teoritis, ada pandangan yang menyatakan bahwa wanita berbeda dengan pria dalam kinerja keuangan. Wanita mempunyai kinerja keuangan yang lebih tinggi daripada pria. Riset di bidang pemasaran membuktikan bahwa wanita lebih efisien dan efektif dalam memproses informasi dibandingkan dengan pria. Wanita mempunyai kemampuan untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga sehingga kinerja keuangan lebih baik daripada pria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun