Mohon tunggu...
amk affandi
amk affandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

coretanku di amk-affandi.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wawancara yang Bermakna Ganda

19 Juli 2011   04:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:34 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13110524491994655537

[caption id="attachment_123683" align="aligncenter" width="605" caption="dokumen pribadi"][/caption] Sebagian orang pencari kerja akan berbinar bila telah masuk ke tahap wawancara. Artinya tahap pertama (tertulis) sudah lolos. Namun bisa juga menjadi kecut, karena wawancara ini lebih banyak mengungkap bentuk kepribadian dibanding dengan keilmuan. Banyak jebakan yang bakal didapat dalam tahap wawancara ini. Kesenangan hanya sesaat, langsung menuju kekhawatiran. Dalam seleksi apapun, wawancara menjadi salah bagian dalam menilai seseorang. Lembaga yang memiliki kredibelitas yang tinggi tidak akan gegabah dalam melakukan teknik wawancara. Tapi bagi yang lain, seakan wawancara hanyalah sebagai pelengkap atau formalitas. Disekolahku, pada saat penerimaan siswa baru ada tahapan wawancara yang harus dilalui oleh calon siswa. Wawancara dilakukan dua macam, yaitu : Wawancara calon siswa Siswa perlu dikorek lebih dalam tentang kepribadian secara umum agar sekolah tidak akan kecolongan dengan calon siswa yang bermasalah. Namun, wawancara yang dilakukan lebih banyak menanyakan tentang potensi anak itu sendiri. Syukur bila memiliki prestasi. Dengan demikian sekolah dapat membaca kualitas kepribadian siswa, yang akhirnya untuk menentukan cara atau strategi pembelajaran dan pembimbingan anak. Kebijakan sekolah juga perlu disosialisasikan kepada calon siswa, agar calon siswa siap secara mental dalam memasuki jenjang pendidikan yang baru. Wawancara calon orangtua Sebagai sekolah swasta, kami mengikuti "hukum alam" sebagai sekolah swasta. Rumor yang beredar bahwa untuk dapat masuk sekolah "x" harus mampu membayar sekian. Rumor itu tidak benar, sebab dalam wawancara ditanyakan juga tentang latar belakang orangtua, yang bisa meliputi pendidikan dan pekerjaan. Dari jawaban orangtua itulah, sekolah bisa mengukur arah yang hendak dicapai. Latar belakang ekonomi juga untuk menentukan besarnya sumbangan per bulan. Sekolah swasta seperti ditempat kami, tidak mungkin menyamaratakan uang SPP. Justru yang terjadi adalah subsidi silang. Dengan demikian tidak akan ada anak yang terlantar gara-gara tidak mampu membayar SPP. Wawancara bukan arena untuk "menyembelih" calon siswa, tapi wawancara adalah alat ukur pertama untuk menentukan kebijakan pendidikan di sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun