Pembuka: Lagu Dolanan yang Nggak Pernah Usang
Di gang sempit kampung pinggir kota, anak-anak masih suka main bareng. Bola plastik ditendang, sandal jadi gawang, dan kalau lagi istirahat, ada aja yang nyanyi lagu dolanan Jawa:
"Gundul-gundul pacul-cul, gembelengan..."
Yang lain langsung ketawa cekikikan, padahal nggak semua ngerti maknanya. Lagu ini memang terdengar receh, tapi siapa sangka, di balik liriknya tersimpan pesan hidup yang dalam. Pesan yang justru pas banget untuk masyarakat sekarang---terutama mereka yang hidup di tengah kota tapi masih bawa nuansa kampung.
Arti Simbolik: Gundul, Pacul, dan Gembelengan
Mari kita ulas dengan bahasa gampang:
*Gundul = kepala, simbol pemimpin. Bukan cuma pejabat, tapi juga kepala rumah tangga, kepala shift, kepala warung, pokoknya siapa pun yang punya tanggung jawab.
*Pacul = cangkul, alat sederhana yang jadi simbol amanah. Zaman sekarang pacul bisa berarti motor untuk narik ojol, komputer kantor, HP buat jualan online, bahkan panci buat masak di rumah.
*Gembelengan = kebanyakan gaya, sok-sokan, songong.
Pesannya sederhana: kalau yang pegang tanggung jawab kebanyakan gaya, pacul bisa jatuh. Kalau pacul jatuh, yang susah bukan cuma dia, tapi juga orang di sekitarnya.
Kehidupan Kampung Pinggir Kota: Potret Lucu dan Bermakna
1. Pegawai Kantoran dan Sepatu Kredit
Ada pegawai kantoran di sebuah gedung dekat jalan raya. Gajinya pas-pasan, tapi pengen keliatan keren. Dia kredit sepatu branded, lalu tiap hari masuk kantor dengan gaya model catwalk. Teman-temannya manggut-manggut, ada yang iri, ada yang nyinyir.