Mohon tunggu...
Adzkia Nafi
Adzkia Nafi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Santri yang sedang belajar jadi jurnalis

Kalau kamu sedang bosan, menulislah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wapres, Corona, dan Qunut

9 Maret 2020   12:24 Diperbarui: 9 Maret 2020   12:50 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiai Ma'ruf Amin, sumber foto: kompas.com

Wapres kembali mendudukkan konteks pernyataan tentang doa qunut dan virus corona, dalam Harlah Ponpes Asshiddiqiyah Kedoya Jakbar, Sabtu (7/3). Sebelumnya, isu ini mendapat respons luas dari warganet. Negatif maupun positif.

Wapres tidak bilang, doa sebagai satu-satunya upaya menangkal corona. Doa adalah salah satu upaya. Ada upaya lahir. Ada pula upaya batin, kata Wapres. Doa, termasuk qunut, adalah upaya batin.

Untuk upaya lahir, Wapres kembali menyebut tiga langkah pemerintah, yang pernah disampaikan pada pers, Rabu (4/3) di Kantor Wakil Presiden.

Pertama, pengetatan pemeriksaan arus masuk orang dari luar negeri. Di sini, ada dua langkah utama: pengenaan sertifikat bebas corona dan keterangan jejak perjalanan. 

Kedua, penyiaan 135 Rumah Sakit Rujukan yang memenuhi standar WHO. Ketiga, penyediaan kecukupan kebutuhan pokok, obat-obatan, dan keperluan masyarakat. Masyarakat tak perlu panik.

Wapres menyebut doa, termasuk qunut dan istighosah, sesuai konteks forum dan audiens.

Pertama, saat Pembukaan KUII VII, di Pangkal Pinang (26/2). Dihadiri hampir seribu peserta, dari kalangan ulama, cendekiawan muslim, juru dakwah, akademisi universitas Islam, dan para pengasuh pesantren.

Kedua, saat Harlah ke-35 Ponpes Ashiddiqiyah Kedoya Jakarta, Sabtu (7/3), yang dihadiri ribuan santri, kiai, dan asatidz.

Wapres tidak menyalahkan kalangan muslim yang tidak berdoa qunut, atau pihak non muslim. Maka, tidak relevan dikembangkan perdebatan qunut dan tidak. Juga tidak tepat, mereka yang mengeksploitasi sentimen emosi pro kontra qunut.

Wapres hanya menandaskan, dan memotivasi, pentingnya doa, untuk melengkapi usaha medis. Hal itu untuk memperkuat sikap Menkes, bahwa doa juga penting, selain upaya kesehatan.

Lalu Wapres mengulas secara deskriptif, bahwa banyak yang berdoa. Termasuk, yang rutin doa qunut. Disitir qunut, karena dalam doa ini, ada permohonan khusus menolak bencana dan wabah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun