Mohon tunggu...
Ady Water
Ady Water Mohon Tunggu... wiraswasta -

ady water| belajar seputar teknologi penjernih AIR untuk berbagi informasi| adywater@gmail.com| 085723529677 | 081322599149.|081809064845| pin bb 29d2de88 |jakarta |bandung alumni itb |

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cara Pasang Filter Air

2 Januari 2013   03:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:39 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bagaimana desain filter air di rumah atau di kantor anda ? kali  ini saya mau berbagi tentang cara pasang filter air di rumah atau di kantor atau di gedung.


Kita mesti memahami bahwa "penyakit" didalam air itu bermacam-macam , dan ingat tidak ada satu obat yang bisa menyelesaikan semua "penyakit" tersebut.


Di sini pentingnya melakukan diagnosa terhadap "penyakit" air  ini.  Deretan "penyakit" air antara lain :


1) kadar besi (Ion Fe 2+ )


2) kadar mangan (mn)


3) kotoran yang padat dan membuat keruh


4) kandungan garam


5) kandungan kalsium dan magnesium (air kapur)


6) masih ada lagi ? silakan tambahkan yaa.....




ooh ya, saya mengupasnya dari sisi kualitas air bersih bukan  jumlah air yang semakin sulit.... :)


sebelum kita memilih teknologi penjernih air , kita harus mengetahui kondisi air bakunya (air kotornya) dan tujuan pemakaian air ini.


karena targetnya adalah rumah tangga, di kantor. di gedung ,maka saya asumsikan adalah untuk kebutuhan air bersih sehari-hari dan saya merujuk batasnya aturan mentri kesehatan no 416 tahun 1990...(wuuuih, lama yaa )


pertama :  kita cek dahulu peraturan mengenai batas kadar besi sebesar 1 ppm, mangan 0,5 ppm, tds 1000 ppm, ph 6,5- 9, kekeruhan 25 NTU.


kedua: selesaikan permasalahan air sesuai dengan "penyakit" air....dan ingat, tidak ada obat yang bisa mengobati semuanya.


ketiga : kita daftar masing -masing "penyakit" air ini....


a) kadar besi melebihi 1 ppm dan kadar mangan melebihi 0,5 ppm.kita bisa menandai secara visual "penyakit" air ini dengan warna kuning, bau besi dan genangan minyak di air. trik sederhana untuk mengatasi "penyakit" air ini ialah O K S I D A S I.  Besi yang terlarut didalam air ini harus di OKSIDASI agar terpisaha dengan badan air. banyak cara untuk melakukan oksidasi ..misal gambar di bawah ini dengan menambahkan kaporit/klorin sebelum torrent, berikutnya dengan mengontakkan dengan udara dimana kita bisa lakukan saat di torrent. Buka penutup torrent , ganti dengan kawat kassa. air akan teroksidasi di torrent. lebih baik lagi jika di dalam torrent ada pengaduk, berdasarkan pemahaman saya saat kuliah di teknik kimia , teknik mengaduk bisa mempercepat reaksi kimia. Gampangannya, saat kita mau minum teh panas: ada beberapa teknik khan untuk mendinginkannya : mengaduk pakai sendok, menuangkan ke alas cangkir..semua teknik diatas merupakan teknik untuk mempercepat reaksi kimi (tujuannya mendinginkan termperatur).


setelah dari torrent, di filter dengan tabung filter yang berisi media pasir aktif ...
c) air mengandung garam sehingga tds air  > 1000 ppm

teknologi reverse osmosis merupakan teknologi yang sederhana untuk mengatasi ini....

kadang -kadang air dengan tds tinggi bukan di sebabkan kandungan garam melainkan kandungan kapur.

air yang banyak mengandung kapur (kalsium magnesium) , di atasi dengan media resin...jenis resin yag dipakai adalah resin kation.saya ga bisa menyebutkan mereknya di sini.searching saja di google...

d) pengotor kasar : pasir silika halus  hingga gravel efektif sebagai saringan pengotor berukuran besar.

e) bau got  dan warna: hanya karbon aktif yang bisa mengatasi permasalahan bau dan kekeruhan air (pasca lewat filter pasir).
karbon aktif hanya menyerap air yang sudah melewati filter pasir silika, filter pasir aktif . tujuan pemakaian ini agar karbon aktif ini bisa awet.

semoga informasi ini berguna...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun