Mohon tunggu...
Adytia Geraldy Situngkir
Adytia Geraldy Situngkir Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Hobby : Badminton, Renang,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Nilai Anti Korupsi oleh Taruna Sebagai Calon Tunas Pengayoman di Bidang Pemasyarakatan

23 September 2022   22:09 Diperbarui: 23 September 2022   22:09 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Signifikansi sistem persekolahan yang disebutkan di atas harus dimanfaatkan sebagai pendamping bagi kaum muda dalam ikut serta dalam mencegah kemerosotan di Indonesia. Pembinaan terhadap individu secara keseluruhan yang terbungkus dalam gaya hidup bermusuhan dengan nilai-nilai kemerosotan harus dilakukan dengan cara yang dapat dipertahankan. Siklus pelatihan counter debasement dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut:

 

  • Melalui sekolah yang ketat: Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan masalah kepada individu bahwa setiap kegiatan yang dilakukan akan diarahkan oleh Allah dan akan dianggap bertanggung jawab. Tujuannya adalah agar individu dapat memahami bahwa mereka dapat melakukan kehinaan dan terbebas dari jerat kriminal, namun mereka tidak dapat dibebaskan dari hukum Allah yang Maha Mengetahui dan akan meminta pertanggungjawaban di alam yang lebih besar, oleh karena itu individu dituntut. untuk tidak melakukan kekotoran batin terkecil di lingkungan mereka yang terpisah. setiap.
  •  
  • Melalui pelatihan dan sekolah melawan aksi korup: Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada warga tentang perang melawan kekotoran, sehingga individu mampu dan siap untuk berpartisipasi dalam memerangi kekotoran. Hal ini juga dapat mendorong unit-unit perusak untuk menjadi pelopor pembangunan kontra pencemaran di wilayah mereka masing-masing.
  •  
  • Melalui pelatihan konvensional: Hal ini dilakukan mengingat fakta bahwa sekolah yang tepat sangat berguna dalam siklus ini. menjelma menjadi panutan di lapangan kehidupan sebagai kaldera para pemuda candradimuka dalam berkreasi. pada saat mereka diberikan pemahaman musuh kekotoran batin, dua prospek muncul.Pertama, Para taruna serta petugas pada lembaga pemasyarakatan akan sebagai pemimpin gerakan-gerakan anti korupsi di rakyat. kedua, Para taruna dan  petugas di forum pemasyarakatan merupakan calon pemimpin yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan negeri ini diranah Kementerian aturan dan  HAM, Badan Pengembangan sumber Daya insan aturan dan  Ham, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan, sehingga mereka memiliki sikap anti korupsi yang bertenaga.[2] 
  •  
  • Melalui pelatihan berbasis kota dan keluarga: Ini dilakukan untuk memberikan sekolah anti kekotoran batin di antara tingkat yang paling minimal, khususnya kota dan keluarga. Harapan yang berawal dari sini adalah bahwa musuh dari nilai-nilai kemerosotan masuk ke setiap bagian dari kehidupan individu secara keseluruhan.

 

Melalui media: Hal ini dilakukan mengingat kehadiran media pada masa sekarang ini sangat luar biasa dalam sendi-sendi kehidupan individu. Baik komunikasi luas maupun hiburan online, dengan mengingat nilai-nilai permusuhan terhadap kekotoran batin bagi media, dipercaya masyarakat akan mengingat kembali pertikaian kehinaan tersebut serta melibatkan media untuk berbagai hal.

 

Keinginan untuk tetap berjalan sesuai dengan cita-cita bangsa dengan diikuti rasa optimis dan tetap teguh haruslah mampu dipertahankan. Melalui adanya peran sekolah kedinasan kiranya dapat membentuk perilaku jujur dan disiplin serta meningkatkan rasa tanggung jawab dari taruna sehingga menciptakan sifat mandiri dan memiliki budaya anti korupsi sebelum nantinya dapat dan berkesempatan menjadi kader pemimpin bangsa di masa depan. Sebagaimana pula peran sekolah kedinasan yakni sebagai lembaga pendidikan memiliki posisi yang strategis dalam menanamkan mentalitas antikorupsi, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran generasi baru akan dampak dari korupsi tersebut supaya praktek tata kelola pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi juga dapat tercapai di kemudian hari.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun