Mohon tunggu...
Adyanto Aditomo
Adyanto Aditomo Mohon Tunggu... -

Pendidikan S1 Tehnik Elektro dan banyak menggeluti bidang Enggineering, terutama Mekanikal & Elektrikal

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Akan Diarahkan Kemana Pendukung Paslon 1 di Putaran Kedua?

16 Februari 2017   06:26 Diperbarui: 16 Februari 2017   06:48 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kalau menurut *logika politik* saya yang awam nih ya, di Putaran Kedua, pendukung Paslon 1 oleh SBY akan *didorong* untuk mendukung Paslon 2, katimbang Paslon 3. Mengapa? Ini beberapa alasannya:


1. Basis Utama Pendukung Paslon 1 dan 3 itu sama, sehingga dalam operasional kelak, bila Paslon 3 menang Pilkada DKI, Paslon 1 secara pilitis tidak punya "DAYA TAWAR" terhadap Paslon 3, sehingga cenderung hanya akan menempati posisi "PANTES - PANTES" atau "PELENGKAP PENDERITA" belaka.


2. Basis Pendukung Utama Paslon 1 dan Paslon 2 berbeda 180 derajat.
Bila pendukung Paslon 1 (minus FPI tentunya) bergabung dengan Paslon 2, dalam operasionalnya, Paslon 1 atau Agus Yudhoyono akan menempati posisi strategis dalam rangka untuk menghadapi Kelompok Islam Garis Keras, baik itu FPI atau Kelimpok Islam Garis Keras lainnya seperti HTI, FUP, dsb.

Menurut perhitungan politik saya, SBY setelah bisa menenangkan diri dari guncangan dahsyat akibat Agus Yudhoyono dikalahkan secara *sangat memalukan* di Pilkada Putaran Pertama, terpaksa secara diam - diam para pendukungnya untuk abstain alias Golput atau pilih Paslon 2 di Putaran Kedua.

Dengan demikian, bila Paslon 2 berhasil memenangkan Pilkada DKI, posisi Agus Yudhoyono gak hancur - hancur banget setelah pilkada DKI ini berlangsung.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka para Pendukung Paslon 2 jangan sekali.- kali mengejek, apalagi merendahkan pendukung Paslon 1, karena hal tsb akan membuat para pendukung Paslon 1 merapat ke Paslon 3.

Begitulah Politik, dimana berlaku pepatah: *"TIDAK ADA PERJANJIAN YANG ABADI, TETAPI KEPENTINGAN YANG ABADI"*.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun