Bulan Ramadhan adalah momen yang pas untuk saling berbagi dan menanam kebaikan antarsesama manusia. Momen inilah yang dimanfaatkan So Klin Softergent, produk andalan dari Wings untuk mengajak netizen, terutama para ibu pengguna So Klin untuk berbagi doa dan pesan di media sosial bagi anak-anak panti asuhan.
"Momen Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk berbagi dengan sesama. Setiap tahun So Klin pasti berbagi ke panti asuhan, namun tahun ini kami berbagi ke-30 panti asuhan di berbagai kota di Indonesia. Kami juga mengajak para So Klin Mom untuk memberi harapan dan doa kepada anak-anak panti," ungkap Joanna Elisabeth Samuel, Senior Product Manager So Klin Fabric di Jakarta (25/5).
Joanna menjelaskan tujuan campaign So Klin Berbagi Kelembutan 2018 adalah ingin memanfaatkan media sosial menjadi wadah yang bermanfaat untuk berbagi hal positif. Ia menilai media sosial sangat mudah untuk mem-viralkan sesuatu sehingga campaign So Klin Berbagi Kelembutan 2018 dapat dengan mudah membagikan pesan positif untuk sesama.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Alyssa Soebandono, selebriti yang juga merupakan seorang So Klin Mom. Icha, sapaan akrabnya, mengatakan berbagi kebaikan dan kelembutan di bulan Ramadhan merupakan kegiatan yang sangat baik dan mulia.
"Media sosial jangan cuma buat bergosip dan nyinyirin orang, baiknya kita pakai untuk mendoakan orang lain. Sedekah bukan hanya dalam bentuk materi, mendoakan seseorang juga bagian dari sedekah. Jadi yuk kita gunakan medsos untuk berbagi doa dan kelembutan untuk anak-anak panti" kata Icha.
"Pada awalnya saya mendapat informasi kalau ada anak pengidap HIV/AIDS yang tidak dianggap lagi oleh keluarganya. Ia ditempatkan di kendang ayam karena takut menularkan penyakitnya. Akhirnya saya rawat dia seperti anak sendiri," ungkap Pak Puger
Meskipun ia hanya berprofesi sebagai juru parkir, ia tak menyerah untuk merawat 25 anak yang masih berjuang di rumah singgahnya. Ia mengakui banyak tantangan yang ia temui salah satunya kurangnya penerimaan dari masyarakat sekitar terhadap anak-anak pengidap HIV/AIDS. Akhirnya kini berkat bantuan Walikota Solo, Panti Asuhan Lentera memiliki rumah tetap.
Ada juga Ibu Ferlina, pemilik Panti Asuhan Bina Remaja Mandiri Depok yang mengasuh anak-anak dari kepolisian dan dinas sosial. Ada anak yang orang tuanya terbunuh, kecelakaan, penyandang disabilitas, dan berbagai kasus lainnya.
Dan ada Bapak Joko, seorang supir antar jemput yang memiliki Panti Asuhan Benih Kebajikan Al-Hasyim. Pak Joko memiliki pola asuh yang berbeda dari panti asuhan lain, ia ingin menghilangkan kesan panti asuhan. Semua anak asuhnya dia anggap seperti anak sendiri, tidak ada perbedaan anak asuh dan anak kandung.
"Saya tidak menerima adopsi, saya tidak ingin anak-anak saya menjadi durhaka karena tidak kenal orang tua barunya. Makanya saya akan mengurus anak-anak saya sampai kapan pun," ungkap Pak Joko.