Mohon tunggu...
Deri Prayoga
Deri Prayoga Mohon Tunggu... Seniman - SB Project

Well ...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

SDM (Manusia) Vs SDA (Lingkungan)

2 Oktober 2019   01:45 Diperbarui: 3 Oktober 2019   13:17 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa SDM di Indonesia ini benar-benar sangatlah bermasalah.

Berbanding terbalik dengan "SDA"-nya, yang sering diklaim sangatlah kaya.

"Kalo aja Indonesia ini bener-bener bisa manfaatin semua SDA-nya dengan baik, negara ini bakal bener-bener kaya! Iya, gua jamin!" Tegas seorang anak muda pengangguran di sebuah warung kopi sederhana yang untung saja dia masih peduli pada negaranya.

Tapi sayangnya kebanyakan cuma sebatas itu saja. Lagipula ada alasan yang cukup masuk akal kenapa anak muda ini sampai bisa disebut seorang pengangguran.

Keluhan demi keluhan cukup sering dihembuskan. Kata "Miris", "Prihatin", Sudah menjadi Meme yang cukup populer di kalangan anak muda. Misalnya sekarang yang cukup anyar adalah istilah "Rakyat Negara +62".

Walaupun kebanyakan meme itu digunakan dalam keadaan bercanda. Tapi entah kenapa kita semua tahu, kalau dibalik itu semua terdapat keluhan sekaligus harapan bagi SDM dan masa depan bangsa ini!

Kita juga sangat tahu betapa Pendidikan dan Kesehatan juga masih belum bisa dianggap "baik baik saja" di negara ini.

Tapi memangnya apa yang bisa kita lakukan!?
Nah, itulah masalahnya saudara saudara.
Kebingungan inilah yang semakin menegaskan bahwa SDM kita benar benar sangatlah bermasalah!

Kita bahkan belum benar-benar yakin apakah standar gagal atau berhasilnya sebuah "Sektor" SDM di suatu negara itu seperti apa.
Atau apa saja yang harus dilakukan. Atau bahkan darimana saja kita harus memulainya.

Huuft.

Argh,
Saya hampir saja lupa Judul dan Inti dari tujuan saya menulis Artikel ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun