Gambaran umumnya, jangan lagi hasil kegigihan Mulyadi hanya dinikmati oleh masyarakat Dapil Sumbar II. Masyarakat Sumbar I pun juga butuh perubahan mendasar.Â
Jalannya, Mulyadi hari kita jadikan sebagai gubernur, agar pembangunan merata di seluruh pelosok negeri ini. Selama ini yang menonjol pembangunan berskala besar hasil kinerja Mulyadi terserak di Sumbar II, seperti Kelok 9 di Kabupaten LImapuluh Kota, Politeknik Pelayaran Sumbar di Padang Pariaman, dan sarana prasarana lainnya di Agam dan Pasaman.
Pemerataan pembangunan dapat menyerap investasi padat karya, yang sangat dibutuhkan oleh para pencari kerja. Mulyadi yakin, di samping mengatasi ketimpangan pembangunan, pemerataan pembangunan juga dapat mengatasi permasalahan pengangguran. Berkaca dari apa yang di-pantun-kan Eva Jalien, sangat patut kita melihat sejara objektif dari rekam jejak calon gubernur yang akan pilih 9 Desember mendatang.
Semua calon yang maju punya rekam jejak. Silakan kita nilai, dan kita bahas, diskusikan bersama, agar kita tidak salah dalam menilai dan memilih nantinya. Mulyadi sengaja menggandeng Ali Mukhni, Bupati Padang Pariaman dua periode, tak lain karena ada kersamaan visi misi, dan akan mampu nantinya melakukan kerjasama yang saling menguatkan.
Memang, Ali Mukhni sudah terkenal juga sebagai "Bapak Pembangunan" di daerahnya, tapi ia lebih sukses di pemerintahan. Dua kali jadi bupati dan sekali jadi wakil bupati tentu sebuah modal dasar untuk kemajuan jalannya roda Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat, dengan kekuatan Mulyadi yang sudah malang melintang di pentas nasional.