Mohon tunggu...
Adria Putra Dharma
Adria Putra Dharma Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

bermain bola, membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gusdur

29 Mei 2023   10:17 Diperbarui: 29 Mei 2023   10:50 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam teks tersebut, penulis mengungkapkan rasa rindunya terhadap pemimpin yang humoris yaitu Gus Dur. Penulis menganggap bahwa pemimpin yang humoris dapat membantu menciptakan suasana lingkungan yang menyenangkan salah satunya seperti lingkungan pekerjaan. Selain menciptakan suasana yang menyenangkan, penulis juga menyatakan bahwa pemimpin yang humoris dapat mempererat hubungan di masyarakat.

Namun, penulis juga menekankan bahwa kehumoran seorang pemimpin haruslah diimbangi dengan kepemimpinan yang baik dan mampu mengambil keputusan yang tepat. Kepemimpinan yang humoris saja tidak cukup untuk memimpin sebuah organisasi atau negara. Secara keseluruhan, teks tersebut menyampaikan pandangan yang menarik mengenai kehumoran dalam kepemimpinan.

Contoh teks anekdot :
Amar: “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”
Amir: “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, mar!”
Amar: “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di Indonesia.”
Amir: “Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?”
Amar: “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Amir: “Kok malah baju tahanan KPK?” (Bingung)
Amar: “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”
Amir: “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.”

Anekdot ini menggunakan percakapan antara Amar dan Amir untuk menggambarkan bahwa sebagian besar politisi yang memiliki kekayaan berlebihan biasanya mendapatkan baju tahanan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebagai simbol kekayaan mereka.

Cerita anekdot di atas membahas mengenai sindiran terhadap para politisi yang melakukan tindakan korupsi. Ihza menyampaikan kalau para politisi sangat kaya raya, sampai bisa membeli baju termahal di Indonesia. Baju tahanan KPK yang dipakai itu karena telah mengambil uang negara milyaran rupiah.

Dengan menggunakan humor dan sindiran dalam anekdot ini, penulis mencoba menghibur pembaca sambil menyampaikan pesan kritis mengenai korupsi dan kekayaan politisi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun