Setelah merencanakan dan menabung sekian lama akhir tahun 2019 saya bersama istri dan anak berkunjung ke Jepang untuk liburan.
Ketika memasuki Tokyo dan beberapa daerah lainnya di Jepang sebenarnya sudah banyak sudut kota yang semarak dengan pernak pernik dan dekorasi khusus menyambut Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, tak dinanya ternyata beberapa bulan sekembalinya kami dari vakansi di sana pandemi covid-19 pun mulai semakin menegangkan dan menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Tak ayal pandemi ini pun mengacaukan berbagai lini kehidupan manusia di seluruh dunia, tak terkecuali Olimpiade Tokyo 2020 yang awalnya akan dibuka dan dimulai pada Juli 2020, lalu akhirnya harus ditunda satu tahun pelaksanaannya.
Penundaan ini merupakan yang pertama dalam sejarah acara akbar multi cabang olahraga empat tahunan ini sejak dimulai pada 1896 di Athena, Yunani. Meski demikian Olimpiade sendiri pernah dibatalkan tiga kali yaitu pada 1916, 1940 dan 1944 akibat perang dunia.
Di tengah pertentangan serta protes di dalam negeri serta serbuan pandemi Jepang dengan kepala tegak dan berbagai pertimbangan memutuskan untuk tetap menyelenggarakan acara akbar ini.
Keputusan tersebut juga mungkin karena klausul di dalam perjanjian Jepang dengan Komite Olimpiade Internasional (OIC) yang menyatakan perhelatan ini tidak boleh dibatalkan kecuali dengan kondisi perang atau kekacauan sipi serta kondisi keamanan dan keselamatan peserta sesuai penilaian OIC.
Meski penunjukan Jepang sebelum pandemi terjadi, namun secara pribadi saya melihat pemilihan Tokyo dan Jepang secara umum sebagai tuan rumah adalah garis tangan Tuhan.Â
Saya pikir Jepang adalah negara yang paling siap dan tepat menyelenggarakan olimpiade khususnya di tengah pandemi kali ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!