Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

4 Kiat agar Anak Mendengarkan dan Mematuhi Orangtua

6 April 2021   10:05 Diperbarui: 6 April 2021   14:31 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak penurut (Sumber: unsplash/Jerry Wang)

Jika saja kita tidak konsisten dan mbalelo memberikan screen time yang hanya satu jam sehari bisa jadi anak akan berpikir kita bisa dimanipulasi dengan suara tangisan dan rengekan mereka, dan akhirnya kita pun kalah dengan aturan dan komitmen yang kita buat sendiri.

Keempat adalah Kerja Sama Tim

Ilustrasi (Sumber: popmama.com)
Ilustrasi (Sumber: popmama.com)
Mendidik anak bukanlah perkara kita sendiri layak ungkapan it takes two to tango, memang benar adanya butuh kerja sama suami, istri bahkan keluarga kita terdekat untuk menegakkan aturan semisal di tips pertama, kedua dan ketiga.

Percuma memiliki semua aturan yang jelas tadi, namun ada pihak lainnya yang merusak dan tidak konsisten terhadap itu semua.

Oleh karena itu, penting untuk selalu mengomunikasikan semua aturan serta batasan yang sudah kita buat dengan anak termasuk dengan adik dan kakak kita apalagi orangtua kita serta pihak keluarga mertua, karena tidak jarang kita terjebak pada kondisi kita tidak enakan atau pun canggung untuk memberikan pemahaman kepada keluarga kita.

Contoh kecil adalah ketika orangtua saya saya datang mengunjungi kami sekeluarga. Mungkin karena rindu dan juga ingin menyenangkan hati anak kami yang notabene cucu mereka, akhirnya suatu waktu Ayah dan Ibu saya ingin membelikan anak saya mainan yang "terlalu" banyak ketika kami sedang berjalan di sebuah pusat perbelanjaan.

Ketika mendengar anak kami meminta ini dan itu, Ayah dan Ibu saya mengiyakan saja dan mulai mengambilkan mainan-mainan yang dipajang di etalase mainan. 

Melihat itu saya pun mengajak ngobrol Ibu saya memberitahukan bahwa kami punya aturan tidak tidak boleh banyak beli mainan dalam satu waktu karena jika sekarang kita berikan kesempatan seperti itu bisa jadi dia akan meminta lagi hal yang sama kepada kami atau pun orang lain, dan tentunya hal tersebut kurang baik untuk cucu mereka. 

Saya juga menambahkan bahwa ada aturan juga di keluarga kami bahwa setiap anak kami mendapatkan mainan baru maka anak kami perlu memberikan salah satu mainan lamanya yang masih bagus untuk diberikan kepada orang lain semisal ke anak Teteh yang membantu kami di rumah, agar mainan anak kami tidak menumpuk dan anak kami belajar untuk berbagi.

Setelah memberitahu hal tersebut akhirnya Ayah dan Ibu saya memberitahukan kepada anak kami bahwa dia hanya bisa membeli dua buah mainan saja, karena sudah ada aturan tidak boleh membeli banyak mainan dan dengan syarat dua mainan lamanya diberikan kepada orang lain.

Untungnya anak kami bisa mengerti dan mengiyakan aturan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun