Saya masih mengingat persis tanggal 8 September 2020 saya menulis artikel di Kompasiana dengan Judul, "Akankah Jokowi Perdana Berpidato di Sidang Umum PBB Â tahun Ini."
Artikel tersebut Alhamdulillah terpilih menjadi artikel utama oleh redaksi Kompasiana. Di dalam artikel tersebut saya menjabarkan bagaimana Jokowi selalu melewatkan untuk berpidato ada forum para pemimpin dunia tersebut di markas besar PBB di New York.
Jokowi selama pemerintahannya selalu mengutus Jusuf Kalla. Hal ini tentu sangat berbeda dengan yang dilakukan SBY yang rutin berpidato dan menghadiri sidang umum ini.
SBY juga dengan pintar memanfaatkan forum ini untuk menyuarakan mewakili Indonesia terhadap berbagai isu di dunia sekaligus juga mempromosikan berbagai hal tentang Indonesia.
Dalam artikel tadi juga saya menghimbau kepada Jokowi untuk tidak melewatkan kesempatan emas berpidato dalam Sidang Majelis Umum PBB tahun ini. Terlebih mengingat konsep pidato para pemimpin dunia akan dibuat dalam bentuk rekaman dan akan disiarkan pada sesi sidang umum tahun ini.
Dan akhirnya Alhamdulillah sepertinya Jokowi sepemikiran dengan saya untuk tahun ini untuk berpidato pada Majelis Sidang Umum PBB ke-75.
Pidato perdana Jokowi ini dikonfirrmasi oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L. Marsudi dalam press briefing virtual, Kamis lalu (17/09/2020).
Ditambahkan juga oleh Retno bahwa selain dirinya juga akan ada beberapa menteri lainnnya yang akan memberikan pidato atau pernyataan terkait isu-isu di rangkain kegiatan Sidang Majelis Umum PBB tahun ini. Menteri lain tersebut adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar beserta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Rangkaian Sidang Majelis Umum PBB ke-75 ini direncanakan akan berlangsung sejak 15 September 2020 sampai dengan 5 Oktober 2020. Konsep acara dilakukan secara hybrid yaitu secara fisik dan virtual dimana pertemuan fisik hanya dilakukan oleh utusan khusus setiap negara anggota untuk PBB di markas besarnya di New York. Sedangkan sisanya akan dilakukan secara virtual.
Merujuk pernyataan Retno L. Marsudi juga, Indonesia melalu delegasinya serta Jokowi sendiri akan menyampaikan pandangan mereka mengenai beberapa hal terutama pentingnya kerja sama dan solidaritas internasional dalam menangani pandemi dan dampaknya di berbagai sektor, lalu juga pentingnya penguatan PBB secara lembaga.