Selama WFH ini saya menemukan sisi baru dari saya selain menulis. Ternyata saya memiliki bakat untuk melukis melalui cat akrilik serta berkebun baik secara hidroponik maupun konvensional.Â
Hal ini tentu dipahami istri saya, dia mencoba untuk terus mendukung saya dengan berbagai cara semisal membantu saya bersama anak ketika saya melukis dengan cat akrilik di akhir pekan.Â
Supaya tidak mengganggu saya ketika melukis, istri saya pun membelikan anak saya cat lukis yang aman untuk anak-anak lengkap beserta dengan alat lukisnya, sehingga anak saya dapat melukis bersama dengan saya dan didampingi istri tanpa mengganggu kegiatan melukis saya.
Begitupun dengan saya, guna mengurangi kejenuhan istri, kami berlangganan streaming film agar istri saya dapat menonton berbagai drama keluarga ataupun film-film yang dia suka ketika malam hari ataupun akhir pekan. Selain itu, saya juga kerap membantu istri saya membeli bahan makanan agar hobi memasaknya dapat tersalurkan dengan baik.
Kuncinya adalah memahami bahwa selain perannya sebagai pasangan dan juga orangtua, setiap pasangan juga memerlukan ruang pribadi yang perlu dihormati dan didukung.
Mencari aktivitas yang memupuk kebersamaan antara pasangan serta anak perlu direncanakan khususnya di masa pandemi sekarang ini. Mempertimbangkan penerapan protokol kesehatan dan potensi penularan juga harus benar-benar menjadi prioritas utama.
Tidak perlu berkumpul di keramaian, hal-hal sederhana seperti berjalan bersama di sekitar kompleks atau jogging di pagi hari ke arah taman atau kebun yang tidak padat dengan kerumuman pun bisa menjadi alternatif.
Melakukan staycation atau jalan-jalan bersama di ruang terbuka hijau bisa menjadi pilihan, namun tetap ingat untuk memperhatikan protokol kesehatan.
Bagi saya dan istri serta anak kami, hari jumat adalah hari spesial karena biasanya saya akan membawa anak saya dan istri untuk bersama ke daerah Eco Pesantren Daarut Tauhid yang asri.Â
Ketika saya salat Jumat dengan protokol kesehatan di masjid, istri dan anak saya dapat berkeliling di komplek eco pesantren tersebut. Banyak sudut-sudut yang cantik dan menarik dan berada di ruang terbuka untuk dikunjungi.
Lebih penting tempat tersebut sepi sehingga potensi penularan pun sangat rendah. Ada kolam lele, taman yang cantik, pepohonan yang hijau, kebun hidroponik dan lain sebagainya. Setelah salat Jumat saya biasanya bergabung dengan anak dan istri untuk sekadar berkeliling sebentar di eco pesantren milik Aa Gym tersebut.