Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Hasil SLIK Bagus, tapi Kenapa Kredit Kendaraan Ditolak?

25 Februari 2024   14:48 Diperbarui: 25 Februari 2024   19:32 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari 99.co

Jadi kontrak lama itu adalah kontrak atas nama yang tak bisa dianalisa untuk menggambarkan kemampuan bayar calon debitur. 

Dari mana si marketing bisa mendeteksi itu SLIK palsu biasanya dari pengakuan langsung si debitur, survey lingkungan atau dari membandingkan hitung-hitungan penghasilan calon debitur dengan besar cicilan di kontrak lama. 

4. Baru pindah kerja atau baru memulai usaha. 

 SLIK bagus dari kontrak lama di atas dua tahun bisa juga ditolak manakala sudah tak pagi bekerja di tempat yang lama atau sudah tak lagi punya usaha seperti yanv tercantum pada kontrak lama. 

Setelah Covid mereda banyak masyarakat mulai isaha baru atau baru bekerja di perusahaan baru. 

Dengan demikian kadang jadi pertimbangan juga sebab usaha belum stabil atau status karyawan masih training atau kontrak. 


Ini berkaitan dengan konsistensi penghasilan yang berdampak pada kelancaran cicilan. Amannya biasanya acuan sudah dua tahun usaha atau telah 24 bulan bekerja. 

5. SLIK calon debitur bagus, tapi SLIK keluarga inti jelek. 

Jujur saja, kadang order aplikasi kendaraan ditolak karena kolek dua kolek tiga hingga kolek lima dari keluarga inti calon debitur. 

Istri yang mengajukan ditolak, karena SLIK suaminya jelek. 

Anak yang mengajukan, tapi masih satu KK (Kartu Keluarga) dengan orang tuanya yang ternyata punya kredit macet di lembaga kredit lain. Akhirnya order si anak pun di tolak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun