Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Dilema Nasabah: Bayar UKT Anak atau Bayar Tunggakan Kredit

2 Februari 2024   13:29 Diperbarui: 2 Februari 2024   19:25 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pexels/KAROLINA GRABOWSKA

Just Sharing....

Lima hari lalu seorang debitur minta tunda bayar cicilan. Padahal sudah nunggak dua bulan. Dia sendiri masih belum yakin apakah bisa tepati janji bayar di bulan depan. 

"Saya bingung apakah harus bayar UKT anak 4,7 juta atau tanggung jawab angsuran," demikian curhatnya manakala datang bersama anaknya. 

Seorang pria muda berusia kira-kira 20 tahun berdiri di samping bapaknya yang seorang abdi negara. Ya nasabah itu bekerja di institusi milik negara. Pantas saja UKT anaknya sebesar itu. Ketika saya buka datanya di sistem, ternyata si debitur kredit modal kerja. Bukan kredit barang. Data penghasilan berbanding nominal cicilan harusnya mampu. Gaji lancar setiap bulan

"Boleh tau dulu dananya buat apa?" tanya saya.

Si Debitur pun berkisah. Sebagian dari pinjaman itu digunakan bayar biaya masuk kuliah si anak di luar UKT. Sebagian lagi digunakan untuk beraneka kebutuhan. Selama ini cicilan yang sudah berjalan enam bulan tersebut dibayar oleh teman Si Debitur. Jadi Si Teman yang pernah meminjam 20 juta uang debitur tak mampu mengembalikan. 

Temannya usul untuk mengajukan kredit dana dengan agunan Si Debitur ke sebuah perusahaan pembiayaan. Karena dari profil pekeriaan dan status tempat tinggal debitur pasti disetujui. 

"Pinjam 20 juta pake namamu jadi utang saya lunas. Nanti saya yang bayar cicilannya sampai lunas," demikian kesepakatan di antara mereka. Sialnya Si Nasabah mempercayai memtah-mentah saran Si Teman apalagi desakan butuh dana saking mahalnya biaya UKT Si Anak. 

Singkat cerita sudah dua bulan lebih nomor HP Si Teman tak terhubung. Dicari ke kontrakannya sudah pindah. Keberadaan tak diketahui. Padahal angsuran masih tersisa lagi 12 bulan. 

"Berapa sih gaji aparat negara kalo lurus lurus aja kerjaan nya. Lancar sih tapi tetap aja pas-pas an. Apalagi anak kuliah dengan UKT segitu. Belum lagi angsuran motornya," curhat beliau sebelum pamit pergi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun