Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Antara Mama dan Kisah 2 Guru yang "Menerbangkan" Saya

27 November 2020   00:26 Diperbarui: 28 November 2020   07:40 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

"Masih calon ya.....syaratnya mesti lulus PMDK atau lulus PTN,baru dapat," ujar Pak Bagus, sebut saja begitu namanya, seorang guru yang mengajar mata pelajaran Kimia.

Beberapa bulan setelah dia mengatakan itu, puji Tuhan, alhamduliah, lulus dan ketrima. Beasiswa itu seperti anugerah.

Satu hari sebelum keberangkatan ke daerah tujuan studi,saya pamitan dan mengunjungi kedua guru ini di rumahnya masing -masing. 

"Banyak terima kasih Ibu. Jika bukan Ibu yang membuka mata saya untuk melihat bahwa saya bisa sampai ke situ, mungkin saya tak akan sampai di titik ini, " demikian ucapan saya, sembari memeluk dan memberi hormat. 

Meski itu sudah terjadi sekian tahun silam,insight nya yang saya dapat adalah guru saya,dan juga guru -guru di luar sana, adalah orang -orang yang melihat potensi pada diri anak didiknya. Tentu ada banyak kisah yang jauh lebih dashyat.

Bisa jadi,benih kemampuan alias 'mutiara terpendam' di dalam diri siswa itu tak dilihat oleh orang tua murid dan keluarganya, bahkan mungkin oleh siswa itu sendiri, namun Sang Guru dengan pengalaman dan intuisinya,bisa melihat ' yang tak terlihat'.

Guru adalah orang yang berangkat dari kepedulian yang tulus. Mereka bahkan menguatkan rasa percaya sewaktu anak didiknya tak percaya pada kemampuannya. 

Sama seperti kedua guru saya, mereka 'menerbangkan' saya, di saat saya sendiri tak yakin bisa terbang. 

I believe i can not fly....but they believe i can fly

Tentu ada banyak guru seperti itu di luar sana. Para siswa terberkati tak hanya oleh ilmu, tapi juga oleh kepedulian dan dorongan tulus. Mereka tau bagaimana mengucapkan perkataan yang tepat,menyemangati dan dampaknya merubah jalan hidup anak didiknya.

Salam untuk Guru Indonesia. 

Sumbawa NTB, 26 November 2020

23.59 Wita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun