"Jika aku tidak merasakan takut dan khawatir hidup di dunia penuh kenikmatan ini, maka aku pasti orang yang sedang berkhayal dan tertipu.
Bagaimana aku bisa tenang, setelah mengetahui bahwa si ahli maut bertugas mengintai wajah ku sebanyak 70 kali dalam sehari!
Bagaimana aku bisa tenang, setelah mengetahui bahwa pintu menuju lembah siksaan akan siap menampung berapapun jumlah penghuninya, sementara panasnya 69 kali lipat dari panas api dunia!
Bagaimana aku bisa tenang, sementara orang beruntung serta fuqara dapat meneguk aliran sungai yang penuh dengan kenikmatan tanpa batas, sementara aku tidak!
Mungkin aku bisa bergumam, "Tenanglah, semua akan baik-baik saja. Abaikan semua peringatan-peringatan itu dan mulailah kembali kesenangan-kesenangan apa saja yang Kamu kehendaki. Jika hasrat mu tidak terpenuhi, pasti sangat merugikan. "
Oh, tidak! Aku tidak bodoh dan aku tahu bahwa kalimat penenang itu adalah kalimat yang berasal dari mu, wahai penipu ulung yang akan di binasakan oleh Allah!"