Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pembaca dan penulis aktif

Membaca, memikir dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ironi Piala AFF U-19 dan Sepak Bola Asia Tenggara

11 Juli 2022   09:24 Diperbarui: 11 Juli 2022   09:32 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Timnas U-19 Thailand dan Vietnam sebelum pertandingan (Sumber: https://timnas.skor.id/Instagram AFF)

Timnas Indonesia U-19 yang menang telak 5-1 atas Myanmar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, harus menerima kenyataan gagal lolos ke Semi Final Piala AFF U-19 karena hasil akhir pertandingan antara Thailand dan Vietnam di Stadion Madya, Jakarta, berakhir imbang 1-1. 

Hasil akhir pertandingan tersebut membuat tiga tim, yaitu Indonesia, Thailand dan VIetnam memperoleh nilai sama yaitu 11 dari hasil tiga kali menang, dua kali imbang dan tidak pernah kalah. 

Meskipun Indonesia lebih unggul dalam hal selisih gol karena mencetak 17 gol dan hanya kebobolan 2 gol, namun Thailand dan Vietnam lebih unggul produktifitas gol dalam head to head diantara ketiga tim, sehingga kedua tim tersebut yang lolos bersama-sama ke babak Semi Final. 

Seperti sudah dikhawatirkan sejak awal, dalam pertandingan antara Thailand dan Vietnam tersebut diduga terjadi match fixing atau pengaturan hasil pertandingan. 

Indikasinya bisa dilihat dari rekaman pertandingan yang menunjukkan kedua tim tidak bermain sebagaimana mestinya setelah kedudukan imbang 1-1, antara lain dengan mengulur-ulur waktu melalui umpan-umpan pendek di daerah pertahanan sendiri dan berpura-pura cedera. 

Kedua tim diduga bahkan diyakini telah melakukan match fixing untuk menyingkirkan Timnas Indonesia U-19 yang memang lebih diunggulkan dalam turnamen kali ini. 

Peristiwa tersebut tentu mencoreng citra sepak bola Asia Tenggara, apalagi dilakukan oleh dua tim papan atas. Hal yang memprihatinkan lagi adalah hal tersebut terjadi pada tim yang pemain-pemainnya masih berusia muda. 

Harus diakui, sepakbola di negara-negara Asia Tenggara hingga saat ini masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara di Asia Timur dan Barat. 

Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi dan Iran sudah menjadi langganan lolos ke putaran final Piala Dunia, sementara negara-negara Asia Tenggara hanya mampu menjadi penggembira di level Piala Asia.   

Banyak hal yang harus dibenahi, selain masalah organisasi dan pembinaan usia muda, hal yang juga mendesak untuk dibenahi adalah masalah match fixing dan mafia sepakbola. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun