Masyarakat dibuat agak kaget sedikit heran, tidak biasanya kasus korupsi menjatuhkan vonis berat pada tersangkanya yang sudah menjadi terdakwa, lumayan sebagai sedikit pelipur bagi terpuruknya hukum Indonesia dimata rakyatnya, termasuk pada Dudung dan kawan-kawan yang siang itu sedang berkumpul di Pos Hansip.
“Nahhh, ini baru Hakim yang bener, dia berpihak pada rasa keadilan hukum masyarakat” kata Oding tiba-tiba sambil menunjukan koran bekas yang dibacanya.
“Kamu ngomong apa Ding, apa itu tadi ? Hakim roda mas maksud kamu ?” tanya Doel bercanda.
“wewwww ahhh !!, ini kasus si Angie, ternyata masih ada hakim yang berani melawan koruptor” jelas Oding agak sewot sama si Doel.
“lho kamu baru baca ya, sanksi itu bertambah memang karena keinginan si Angie sendiri Ding” Dudung ikut bicara.
“Maksud kamu Dung ?” tanya Oding dan Doel hampir bersamaan.
“Iya, sanksi tu bertambah karena Angie pernah minta naik Banding, makanya jadi naik alias bertambah banyak sanksinya, coba Angie minta turun banding, pasti sanksinya diturunkan atau dikurangi” jawab Dudung sambil ngeloyor pulang.
“Beuhhhhh”
