Jakarta, 24 September 2025 -- Dalam era keterbukaan informasi dan derasnya arus komunikasi digital, menjaga kepercayaan publik bukan lagi sekadar tugas tambahan, melainkan menjadi pilar utama dalam keberlangsungan institusi. Divisi Humas Polri menegaskan pentingnya peran strategis kehumasan dalam membentuk persepsi positif masyarakat terhadap Polri.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho dalam kegiatan Pembinaan Kesehatan Mental Personel dan Analisis Evaluasi (Anev) Kinerja Kehumasan Tahun Anggaran 2025, yang digelar di Jakarta. Dalam sambutannya, Kadiv Humas menekankan bahwa personel humas merupakan garda terdepan dalam menyampaikan informasi yang akurat, menyejukkan, dan membangun, guna memperkuat reputasi serta legitimasi institusi di mata masyarakat.
"Peran humas tidak sekadar menjadi juru bicara, tetapi sebagai komunikator strategis yang menjaga marwah institusi melalui narasi kebaikan, prestasi, dan kerja nyata kepolisian. Dengan komunikasi yang tepat, citra Polri akan semakin kokoh dan mendapat tempat di hati masyarakat," ujar Irjen Pol. Sandi Nugroho.
Lebih lanjut, beliau menyoroti tantangan yang dihadapi personel humas, khususnya dalam menghadapi tekanan opini publik yang sangat tinggi, terutama di media sosial. Situasi ini berpotensi menimbulkan kelelahan mental hingga gangguan psikologis, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas kinerja. Oleh karena itu, pembinaan kesehatan mental dinilai sebagai langkah krusial dan strategis.
"Kesehatan mental adalah fondasi dari profesionalisme dan loyalitas. Tanpa mental yang kuat, mustahil bisa tampil prima di tengah tekanan. Dengan kondisi psikologis yang stabil, personel humas akan mampu menjalankan peran secara optimal dalam menjaga citra positif institusi," tambahnya.
Dalam konteks dinamika sosial yang semakin kompleks, termasuk maraknya aksi unjuk rasa di berbagai daerah, Humas Polri dituntut untuk dapat memberikan respons cepat, tepat, dan menyejukkan. Kadiv Humas meminta jajarannya untuk tidak hanya fokus pada peliputan, tetapi juga mampu memotret dan mengevaluasi dinamika sosial dengan sudut pandang yang membangun.
"Persepsi publik dapat terbentuk hanya dalam hitungan detik. Oleh sebab itu, setiap personel humas harus mampu menyikapi kritik secara bijak, menjaga transparansi, serta mengedepankan narasi yang menenangkan dan solutif. Ini bukan hanya soal menjaga nama baik institusi, tetapi juga soal menghadirkan rasa aman dan kepercayaan masyarakat," tegasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh jajaran humas Polri dari tingkat pusat hingga daerah. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya menjadi forum evaluasi, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat mentalitas, integritas, serta meningkatkan kapasitas pelayanan kehumasan yang humanis dan profesional.
Dengan langkah-langkah ini, Divisi Humas Polri terus memperkuat fondasi kepercayaan publik, menjadikan komunikasi sebagai alat pemersatu, dan memastikan bahwa Polri hadir sebagai institusi yang modern, transparan, dan dipercaya oleh masyarakat luas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI