Ekspresi Jurgen Klopp melihat timnya lolos ke final Liga Europa. (c) The Telegraph
Manajer mana yang tak bahagia melihat klub yang diasuhkan berhasil lolos ke final sebuah kompetisi Eropa? Dan kini kebahagian itu tengah menyelimuti manajer Liverpool, Jurgen Klopp. Pasalnya manajer usia 48 tahun ini berhasil membawa timnya ke final Liga Europa usai mengalahkan Villareal di Anfield dengan skor 3-0 (agregat 3-1) dalam leg kedua fase semi final. Sementara itu di pertandingan leg kedua semi final lain, Sevilla berhasil mengandaskan perlawanan Shakhtar Donetsk dengan skor 3-1 (agregat 5-3).
Klopp pun dengan bangganya mengatakan akan membawa pasukan merah ke final yang akan diselenggarakan di St. Jakob-Park, Basel, Swiss, 18 Mei 2016 nanti. Liverpool sebenarnya hanya akan mendapatkan 10.000 tiket untuk final di Basel melawan Sevilla. Namun, mantan pelatih Dortmund itu mengatakan Swiss akan dibanjiri oleh kontingen dari Merseyside, countyasal Liverpool.
“Kami akan membawa 50.000, 60.000—mungkin tidak dalam stadion—atau bahkan 100.000. Ini adalah kota yang menyenangkan,” kata pria kelahiran Stuttgart ini usai pertandingan. “Saya tidak punya kata-kata yang tepat untuk kinerja ini. Di babak kedua terasa bergitu emosional dan cerdas. Gol yang indah dan pantas.”
Ini adalah malam di mana kekuatan kolektif manajer, pemain, dan pendukung menunjukkan skala kebangkitan Anfield. Klopp telah memandu paduan suara The Kop—pendukung Liverpool—di El Madrigal pekan lalu, memancing The Kop untuk menciptakan suasana ganas. Namun, ia menekankan bahwa kemenangan ini lebih dari itu, para pemain Liverpool memberikan kinerja yang baik dan kecerdasan taktis.
Dua gol di babak kedua dari Daniel Sturridge dan Adam Lallana memberi penegasan dalam peforma The Reds setelah sebelumnya unggul lewat gol bunuh diri Bruno Soriano.
“Semua orang berbicara banyak tentang tim ini sebelum saya datang ke sini. Itu semua tentang kualitas, bukan transfer yang baik. Saya datang ke sini karena saya pikir mereka memiliki skuad yang bagus dan sekarang kami berada di final,” imbuh Klopp. "Untuk mencapai akhir, Anda perlu sedikit keberuntungan tapi kebanyakan semua dari pertunjukan yang luar biasa. Tahun ini tim menunjukkan apa yang mereka mampu dan apa yang mereka bisa di masa depan dan itu pertanda benar-benar baik. Itu lebih penting bagi saya sebagai seorang manajer. Ini adalah kesempatan besar dan kami akan mengambilnya."
Manajer Villarreal, Marcelino kini tengah dalam suasana hati yang mendung setelah melihat timnya gagal meladeni perlawanan James Milner dkk.
“Itu sulit melawan tim yang bermain dengan tempo tinggi di pinggiran aturan,” ujar Marcelino. “Untuk semua keunggulan, mereka (Liverpool) tidak menciptakan terlalu banyak.”
Well, apapun yang dikatakan oleh kedua manajer, sudah jelas Klopp begitu bahagia atas pencapaian anak asuhnya. Melihat posisi Liverpool di Premier League di peringkat delapan, sepertinya Klopp harus berusaha keras untuk menjuarai Liga Europa jika ingin lolos ke Liga Champions musim depan. Sayangnya usaha itu tidak mudah, karena lawan yang dihadapinya adalah Sevilla, sang juara bertahan sekaligus tim peraih trofi Liga Europa terbanyak.
Sumber: The Telegraph
