Mohon tunggu...
Aditya N. Perdana
Aditya N. Perdana Mohon Tunggu... Genre Analyst-Story Crafter

Menulis seputar film dan serial dari sudut pandang genre, narasi, dan pengembangan cerita. Termasuk eksplorasi ide-ide orisinal. Untuk bisnis dan kolaborasi: https://linktr.ee/adityanperdana

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Belajar Optimis Jalani Hidup dari Madisynn King, Bisakah?

10 Agustus 2025   15:52 Diperbarui: 10 Agustus 2025   16:57 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Madisynn King di Serial TV 'She-Hulk: Attorney At Law' (marvel.com)

Bahasa sederhananya, ini adalah teknik di mana Anda mengubah cara Anda melihat masalah supaya ga jadi stres. Misalnya, ketimbang bilang, “Gue nyaris mati!”, Madisynn bilang, “Eh, gue ketemu sama setan kambing yang bisa ngomong, loh!”.

Madisynn juga punya keberanian sosial yang luar biasa. Dia ga takut jadi diri sendiri meski orang lain mungkin nge-judge. Ini menunjukkan self-acceptance yang kuat.

Kualitas itu yang justru bikin Madisynn mudah nyambung dan temenan sama orang lain, kayak persahabatan instannya sama Wong. Ini mengingatkan kita bahwa hubungan sosial adalah kunci buat mengatasi stres.

Analogi ke Hidup Kita Sehari-hari

Hidup saya atau Anda mungkin ga se-ekstrem yang dialami Madisynn, tapi pasti ada momen-momen di mana seolah dunia lagi main-main sama kita. Sekarang, coba deh kita pinjam sedikit energi Madisynn dan sesuaikan dengan pilihan kita. Misalnya:

Reframing Situasi Sulit: Kalau lagi stres soal kerjaan yang ribet, coba cari satu hal kecil yang bisa Anda nikmatin. Mungkin beli kopi untuk nemenin kerja, check out daftar belanjaan di marketplace, atau curi-curi waktu buat nonton satu episode serial favorit (tanpa nge-spoil ke Wong ya).

Nonton Serial atau Film Favorit: Nah, soal nonton, ini salah satu cara saya. Ga harus selalu genre komedi. Kadang, saya pilih film atau serial yang sesuai sama suasana hati—bahkan yang bikin air mata menetes. Lewat dunia fiksi, saya bisa menghadapi realita tanpa takut dihakimi. Uniknya, ga jarang setelah selesai nonton, saya nemuin semacam “jawaban” atau setidaknya sedikit rasa optimis buat balik ke realita.

Dengerin Musik: Musik itu kayak portal buat atur ulang mood. Coba playlist yang bikin semangat, atau justru yang mellow biar Anda bisa ngerasain emosi itu dulu sebelum bangkit. Efeknya mirip dengan nonton serial atau film favorit, bedanya musik nyentuh lewat nada dan/atau liriknya.

Curahin ke Tulisan: Belakangan, ini jadi andalan saya banget. Saya suka nulis—entah bikin artikel atau nyusun cerita fiksi. Ketika kita mengeksplor cerita, cerita itu balik mengeksplor kita. Karena ada serpihan diri kita di dalam tulisan atau cerita itu. Anda juga bakal kaget betapa nulis bisa bikin Anda melihat masalah dari sudut yang beda.

Jangan Takut Jadi Diri Sendiri: Kadang, kita suka overthinking soal apa kata orang, kan? Sekarang, waktunya secara perlahan Anda lepaskan itu. Be yourself—frase klasik, tapi siapa tahu Anda akan bikin orang lain terkesan atau tertarik dengan kepribadian Anda.

Cari Support System: Ketika Anda lagi down, coba cari teman yang bisa diajak ngobrol atau ketawa bareng. Kalau Anda tipe introvert yang suka mendem perasaan sendiri—saya paham banget. Tapi, coba tetep curhat, meski ga harus ke orang. Sekarang ada AI yang bisa dengerin tanpa judge. Percaya atau ga, kadang saya juga curhat ke AI. Ssttt, jangan bilang-bilang, ya!–Too late! Everybody knows now. Oh, well.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun