Sebagai upaya mendorong kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga, Tim Pengabdian bagi Masyarakat (PbM) dari UPN "Veteran" Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan penyuluhan di Gedung PKK Desa Ungaran, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, pada Selasa, 9 Juli 2025. Kegiatan ini diikuti oleh anggota PKK dan perwakilan dari tujuh RW di Desa Ungaran yang antusias mengikuti jalannya kegiatan sejak pukul 13.30 WIB sampai dengan selesai.
Kegiatan dibuka secara resmi dengan sambutan dari Ketua TP PKK Desa Ungaran, Ibu Wahyu Setyorini, dilanjutkan dengan dua sesi pemaparan materi. Materi pertama disampaikan oleh Ir. Didi Saidi, M.Si., dosen Fakultas Pertanian, yang mengulas pemanfaatan sampah organik menggunakan komposter dan budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi. Sesi kedua disampaikan oleh Ir. Bambang Sugiarto, M.T. dari Fakultas Teknik Industri, yang memaparkan metode pengelolaan sampah melalui lubang biopori serta pembuatan EcoEnzyme dari limbah dapur.
Selain komposter, metode lain yang tak kalah menarik adalah budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF). Maggot atau larva dari lalat BSF dikenal sangat rakus dalam mengonsumsi sampah organik basah seperti sisa makanan dan limbah pasar, sehingga mampu mengurangi volume sampah secara signifikan. Tak hanya membantu dalam pengelolaan limbah, maggot juga memiliki nilai ekonomi karena dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak berkualitas tinggi. Sementara itu, sisa hasil budidayanya atau kasgot bisa dijadikan pupuk organik.
Sebagai pelengkap dari berbagai metode tersebut, terdapat pula solusi ramah lingkungan lain yaitu lubang biopori. Lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah ini berfungsi untuk meningkatkan daya serap air hujan serta mengolah sampah organik menjadi kompos secara alami. Selain mencegah banjir dan genangan, biopori juga memperkaya hara tanah dan mendukung kesuburan lahan di sekitarnya. Dengan bahan dan alat yang sederhana, lubang biopori dapat diterapkan di halaman rumah, taman, atau fasilitas umum lainnya.
Antusiasme peserta tampak begitu tinggi, terlebih karena PKK Desa Ungaran saat ini mendapat peran strategis sebagai penggerak program pengelolaan sampah terpadu di tingkat desa. Kegiatan ini pun dinilai sangat relevan dan bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang cara-cara praktis dan efisien dalam mengolah sampah organik di rumah masing-masing.
Setelah sesi pemaparan, peserta dibagi ke dalam dua kelompok besar untuk mengikuti pelatihan dan demonstrasi. Kelompok pertama mempraktikkan pembuatan komposter dan teknik budidaya maggot, sementara kelompok kedua belajar langsung cara membuat lubang biopori serta meracik EcoEnzyme. Praktik lapangan ini memberi kesempatan bagi peserta untuk terlibat langsung dalam proses pembuatan, sehingga ilmu yang diperoleh lebih mudah dipahami dan diterapkan.
Tim penyuluhan terdiri dari dua narasumber utama, Ir. Didi Saidi, M.Si. dan Ir. Bambang Sugiarto, M.T., serta tim dosen pendamping yaitu Aditya Kurniawan, S.T., M.T., Fauzan Irfandy, S.T., M.T., dan Arif Umami, S.Si., M.Sc., dengan dukungan tenaga administrasi Anom Parjoko, S.T. Tiga mahasiswa juga turut membantu kelancaran kegiatan, yakni Atna Sabita, Fadlunabhan Insan Khawarij, dan Anindya Diva Argani.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PbM) yang didanai melalui hibah internal UPN "Veteran" Yogyakarta. Harapannya, hasil dari kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat yang berkelanjutan di Desa Ungaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI