Semut adalah satu dari sekian banyak binatang yang disebut dalam kitab suci Alquran. Bahkan tidak sekedar disebut , namun juga dijadikan salahsatu  nama surat . Tepatnya  surat ke -27  dalam Alquran.
Penyebutan semut dalam Alquran tentu bukan tanpa alasan. Ini pasti sejalan dengan fungsi Alquran sebagai petunjuk bagai ummat manusia. Petunjuk yang dapat dijadikan oleh ummat manusia untuk belajar. Belajar tentang apapun di dunia ini yang dimanfaatkan untuk kemajuan umat manusia,
Banyak fakta tentang semut yang baru diketahui lewat berbagai macam penelitian  yang dilakukan para ahli. Dan ternyata fakta itu sudah disebutkan dalam Alquran , hampir 14 abad yang lalu.
Dalam Quran surat An-Naml ayat 18, ada peristiwa yang merangkum mengenai masyarakat semut ini. Peristiwa terjadi ketika Nabi Sulaiman dan bala tentaranya  hendak melewati sebuah lembah dalam perjalanannya ke daerah Thaif.
Jumlah pasukan Nabi Sulaiman yang cukup besar membuat masyarakat semut di lembah itu merasa ketakutan. Melihat ketakutan dan kekhawatiran masyarakat semut karena ada ancaman bahaya , pimpinan semut di lembah tersebut menyerukan kepada masyarakat semut untuk bersembunyi ke dalam sarangnya agar tidak terinjak.
"Hai masyarakat semut, masuklah ke sarang sarang  kalian , agar kalian tidak terinjak Sulaiman dan bala tentaranya,  sedangkan mereka tidak menyadarinya ".
Mendengar seruan pimpinan semut tersebut, Nabi Sulaiman yang dikaruniai Tuhan kemampuan mengetahui bahasa binatang , memerintahkan pasukannya agar tidak melewati jalur tersebut dan menempuh jalur lain agar tidak menyakiti masyarakat semut di dalamnya .
Dari ayat ini , Alquran sudah biasa memastikan bahwa pimpinan masyarakat semut ini adalah seekor semut betina. Atau ratu semut. Ini diketahui dari penggunaan kata "Namlatun" yang berarti semut berjenis kelamin betina.
Menurut buku Ayat Ayat Sains dalam alquran karangan Agus Purwanto yang disarikan dari majalah Reader Digest , yang menyebutkan setidaknya ada 5 fakta  yang dapat diungkap dari binatang semut yang dapat dijadikan pelajaran untuk  umat manusia .
Pertama , semut adalah yang mempunyai sistem atau struktur kemasyarakatan yang lengkap dengan pembagian tugasnya. Semut memiliki mekanisme komunikasi yang baik, seperti mengeluarkan feromoni untuk menunjukkan lokasi sumber makanan atau memberikan isyarat kepada rekan sebaya untuk membantu dalam tugas. Beberapa spesies semut memiliki sistem kerajaan yang kompleks, dengan ratu yang bertugas menghasilkan telur dan pekerja yang bertugas membantu merawat telur dan memburu makanan. Semut dikenal karena kemampuan mereka untuk bekerja sama dan berkolaborasi sebagai satu tim untuk mencapai tujuan bersama.
Kedua , masyarakat semut mengenal sistem peperangan kolektiv. Artinya kelompok semut tertentu yang dipimpin seekor ratu semut  dapat berperang dengan komunitas semut yang dipimpin ratu semut lainnya. Ini tidak berlaku untuk binatang lainnya yang bertarung secara individu -individu atau  sendiri sendiri.