Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lebaran 2021: Ketika Tiga Kesedihan Menjadi Satu

15 Mei 2021   06:05 Diperbarui: 15 Mei 2021   06:08 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sedih Karena kehilangan kebiasaan-Kebiasaan  Lama

Kesedihan yang terakhir adalah hilangnya kesempatan kita untuk melakukan kebiasaan  kita sebagaimana kita lakukan sebelum pendemi covid19. Tahun kemarin dalam masa awal pemberlakuan kegiatan masyarakat  kita  menahan tidak melakukan kebiasaan kita sebagai wujud berpartisipasi pencegahan penyebaran Covid. 

Namun setelah berbulan bulan berjalan perasaan kangen terhadap semua kebiasaan simbol kekaraban itu makin kuat. Makin berat untuk ditahan. Siapa yang kuat tidak memeluk erat orang tua ketika bertemu . Bersalaman dan mencium tangannya.  . Bercengkerama bebas dengan para sahabat dekat tanpa ada jarak sebagai pemisah. Setahun lebih  kita harus menahan kerinduan itu. 

Kerinduan kepada keasyikan akan kebiasaan lama yang telah puluhan tahun kita lakukan.  Gara gara pendemi  semua bentuk kekraban , kedekatan, keintiman, sebagai saudara atau sahabat sementara waktu harus ditinggalkan. Ada jarak sebagai pemisah. Ada masker yang mengurangi kekhasan suara. Dan ada hand sanitizer , setiap habis memegang benda benda di tempat umum.

Pertanyaanya , benarkah kita merasa berat atau sedih  untuk melakukan itu semua ? atau  sulitkah mengadopsi kebiasaan baru. Berkomunikasi dengan tetap menjaga jarak.  Berkumpul dengan keluarga harus tetap mengikuti protokol kesehatan. Setiap waktu  harus memakai masker . Yang  terasa mengurangi kebebasan untuk bernafas atau bersuara ?

Atau sebenarnya hal hal baru itu mudah dilakukan . Tidak sulit untuk menyesuaikan terhadap perubahan. Karena manusia adalah makhluk yang paling mampu menyesuaiakan diri terhadap setiap perubahan lingkungannya. Yang  susah justru perasaan kita yang sulit untuk menghapus kenyamanan akan kebiasaan kebiasaan  lama . Menghilangkan kenangan yang sudah terpatri di hati. Melupakan hal hal yang biasa kita jalankan yang sudah mendarag daging . Sudah turun menurun .Sebagaimana ungkapan  anak mahasiswa, ketika ditanya untuk pindah kost kostan. Pindahnya sih gampang. Yang susah itu menghapus kenangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun