Mohon tunggu...
Adit Azhar
Adit Azhar Mohon Tunggu... Penjahit - Pelajar

12 Mipa 3 Sman 1 Padalarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hilang Helm Saat Menonton Konser

13 November 2020   19:03 Diperbarui: 13 November 2020   19:12 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nama saya Muhammad Aditya Azhar, biasa dipanggil Adit, anak kedua dari dua bersaudara. Saya lahir di Bandung, 26 Februari 2003 dan kini tinggal dan bersekolah Padalarang.

Masa kecil saya cukup menyenangkan, saya masuk taman kanak kanak pada tahun 2008, dan terkadang diantar oleh ayah dan pulangnya saya berjalan kaki. Ayah saya adalah seorang polisi, sedangkan ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga.

Saat libur tiba, saya biasanya bersepeda dengan ayah, setelah itu ayah biasanya ayah juga akan mengajak saya untuk memancing di waduk Cirata. Hasil memancing sebagian dibakar dan dimakan di pinggir waduk dan sebagiannya dibawa pulang. Setelah saya lulus TK, saya melanjutkan pendidikan di SD Negeri 3 Purabaya yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah.

Setelah saya masuk SD, saya sudah tidak lagi diantar jemput, karena saya selalu berangkat menggunakan sepeda. Biasanya saya berangkat dan pulang sekolah bersama dengan Ario dan Reymon, tetangga dan juga sahabat saya hingga saat ini. Sayangnya, setelah lulus SD, saya dan mereka harus berpisah sekolah.

Saya melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Padalarang. Di SMP saya mendapatkan banyak teman baru dan kenangan-kenangan bersama teman yang tidak mudah dilupakan.

Kenangan yang paling saya ingat adalah ketika saya dibawa ke depan saat upacara untuk menjadi contoh rambut yang baik dan benar untuk teman-teman saya. Setelah saya lulus SMP, saya melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Padalarang. Di SMA saya mulai suka menonton konser bersama teman. Band yang paling saya suka adalah The Sigit dan Elephant Kind.

Pada perayaan 17 Agustus tahun 2019 saya menonton konser Elephant Kind di Bandung. Setelah menonton, saat saya hendak pulang, saya terkejut karena helm yang saya simpan di atas motor hilang. Saya pun melapor ke security diantar teman untuk melihat cctv, tetapi hasilnya nihil karena motor saya tidak terpantau oleh cctv. Akhirnya saya pulang mengendarai motor tidak memakai helm. Setelah kejadian itu, saya lebih berhati-hati ketika hendak menonton konser. Karena banyak tindakan kriminal saat konser seperti pelecehan dan pencurian.

Masa masa sekolah TK, SD, SMP, hingga SMA cukup banyak kenangan yang tercipta. Suka duka bersama teman bersama teman-teman memang begitu berharga. Apalagi saya hingga saat ini saya masih suka menonton konser walaupun virtual konser karena masih pandemi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun