Mohon tunggu...
Adis Setiawan
Adis Setiawan Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa | Penulis Lepas

Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merindukan Bulan Ramadhan

29 April 2019   15:07 Diperbarui: 29 April 2019   15:23 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadhan sebentar lagi tapi biasanya dimedia sosial banyak yang sudah mengucapkan akan datangnya bulan Ramadhan tapi kenapa masih belum kelihatan, Apakah karena sibuk urusan pemilu soal input data dan quick count yang online online itu.

Bagi saya Ramadhan adalah bulan yang saya ditunggu tunggu karena bulan ini adalah bulan kebebasan untuk anak anak, kita kembali nostalgia pada waktu saya kecil oleh orang tua secara tidak langsung saya seperti disuruh bergerak main kemana begitu jangan di rumah dan mengeluh lapar terus, Orang tua lagi puasa terus kita merengek minta makan manja, sudah begitu kan memang tidak ada makanan kalau siang.

Paling orang tua bilang memberi nasehat latihan puasa secara tidak langsung memang tidak ada makanan, Apalagi kalau puasa terus kita malas malasan dengan berbagai alasan lapar lah lemes lah, Disini ujian kedewasaan saya di kader oleh bapak saya, kata kata yang selalu saya ingat, Buat apa kamu puasa kalau malasan malasan seperti itu jadi tambah lapar, Sana badan digerakan mencari kayu bakar dikebon, kalau tidak main sana agar laparnya hilang jadi lupa tidak terasa nanti kan tiba tiba sudah maghrib.

Sebagai anak orang jawa pedalaman yang di tunggu tunggu saat datangnya bulan Ramadhan adalah, tapi saya jelaskan dulu dari pagi bagaimana anak orang jawa pedalaman menjalankan aktivitas seharian di bulan ramadhan agar ingatan kalian tentang bulan Ramadhan itu sangat asyik tapi bagi anak anak ya, Agar tidak menjadi beban takut karena puasa jadi lemas dan malas dan banyak alasan.

Yang pertama bagun pagi untuk menjalankan sahur, disitu posisi keluarga kami yang pedalaman bisa berkumpul, kebiasaan keluarga kami kalau makan tidak pernah satu meja apa lagi waktu yang sama dan beda tempat lagi, ada yang di dapur ,ada yang di ruang tamu, ada yang di ruang santai wah pokoknya seenak kami mau dimana, nah momen sahur ini menyatukan keluarga kami.

Yang kedua setelah sahur saya sholat shubuh di masjid hampir rata rata anak anak pada dimasjid, momen sangat jarang anak anak kumpul waktu pagi di saat shubuh ini kesempatan kita bermain di waktu pagi di masjid. Iya tho.

Yang ketiga setelah sholat shubuh kami tidak pulang kerumah anak anak kumpul dan jalan jalan ganteng di waktu pagi, ada yang mainan petasan ada yang jalan jalan, petasan kita bukan mercon yang beli itu, kita bikin sendiri dari bambu bahan bakarnya minyak tanah di kasih api namanya mercon bumbung (bambu) sudah seperti meriam itu loh terkadang ujung lubang bambunya di kasih kaleng bekas susu, pas lubang di kasih api kan meledak kalengnya kan terpental di arahkan ke rumah orang. Asyik kan

Yang keempat di siang hari kalau libur sekolah dan ada dirumah merengek lapar paling disuruh main dari pada ribut saja dirumah, tapi kalau pulangnya kesorean juga di marahi, pulang pulang ingin buka puasa saja katanya orang tua, nah momen berkumpul lagi saat buka puasa

Yang kelima sholat tarawih dimasjid, bukanya sholat malah bercandaan, nongkrong, paling ikut sholat witirnya saja agar dikira sholat tarawih dan ikut degerin ceramahnya saja. Yang ke enam memburu tanda tangan karena kami di beri buku dari sekolahan untuk minta tanda tangan yang ceramah materi apa yang di sampaikan

Yang ketujuh ndarus membaca Qur'an paling membaca tidak sampai 10 ayat selesai suruh yang lain gantian, Karena ada makanan khusus yang membaca Qur'an, Nah . Kita cuma ngincer makananya saja hehe. Yakin kalian tidak merindukan Bulan Ramadhan yang Asyik dan banyak berkah ini

Oleh Adis setiawan
Mahasiswa STIT Nusantara Bekasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun