Mohon tunggu...
Adi Setiawan
Adi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis Ilmiah

Menyalurkan Karya Tulis

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Gelar Bedah 3 Kitab Kuning, Sinergi Lembaga PCNU Surakarta Sukses Kupas Aqidah Aswaja Hingga Khilafiyah Madzhab

5 Oktober 2025   07:22 Diperbarui: 5 Oktober 2025   07:22 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sinergi lembaga pcnu surakarta kupas aqidah aswaja hingga khilafiyah madzhab (sumber: dokumen penulis)

   Surakarta -- Suasana penuh khidmat dan semarak tampak memenuhi lantai 2 Kantor PCNU Kota Surakarta pada Sabtu pagi (4/10/2025). Lebih dari 160 jamaah hadir dalam gelaran rutin Pengajian Kitab Kuning yang diinisiasi oleh Gabungan 4 Lembaga PCNU Surakarta yaitu LDNU, LTM NU, LTN NU dan LBM NU. Kegiatan ini menghadirkan KH. AM. Mustain Nasoha, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin Surakarta, sebagai pengampu kajian utama.

   Pengajian diawali dengan pembacaan Maulid Al-Barzanji yang dipimpin langsung oleh Ketua PC LDNU Surakarta, Ust. Nani Khoirul Muttaqin. Lantunan shalawat menambah suasana religius, menghangatkan hati para hadirin. Usai itu, acara dilanjutkan dengan Semaan Al-Qur'an Juz 2 oleh Ust. Rohmad Al Bazzar yang menambah kekhusyukan acara sebelum memasuki inti kajian kitab.

   Dalam penyampaian materi, KH. Mustain Nasoha berhasil memikat jamaah dengan uraian yang runtut, sistematis, namun tetap mudah dicerna. Beliau membuka kajian dengan membedah Kitab Mujazul Kalam Syarah Aqidatul Awam, karyanya sendiri, yang menitikberatkan pada Hakikat Wujud Allah. Dengan bahasa yang lugas namun penuh makna, KH. Mustain mengajak jamaah untuk menyelami dasar-dasar akidah secara mendalam. "Memahami wujud Allah adalah fondasi utama seorang mukmin. Tanpa landasan akidah yang kokoh, ibadah kita akan rapuh," ujarnya dengan penuh penekanan.

   Selanjutnya, KH. Mustain membawa jamaah menelusuri Kitab Kanzur Roghibin karya ulama besar Imam Mahalli, yang membahas Fiqih Thaharah. Dalam kajian ini, beliau menekankan bahwa kesucian lahiriah merupakan gerbang menuju kesempurnaan batiniah. "Bersuci bukan sekadar syarat sah ibadah, melainkan simbol kesucian hati yang akan menghadapkan kita kepada Allah dengan penuh kehormatan," tegasnya, disambut anggukan jamaah yang larut dalam penjelasan.

   Sebagai penutup kajian, KH. Mustain menjabarkan pesan penting dari Kitab Risalah fi Ta'akkud karya KH. Hasyim Asy'ari. Melalui kitab ini, beliau menekankan urgensi bermazhab sebagai upaya menjaga kesinambungan tradisi intelektual Islam. "Mengikuti mazhab bukan berarti menutup pintu ijtihad, tetapi bagian dari menjaga warisan ulama agar agama tidak ditafsirkan secara liar. Mazhab adalah pagar yang menyelamatkan umat dari kesalahpahaman," terang beliau, menegaskan relevansi pesan Hadratussyekh di era modern.
Dengan gaya tutur yang khas, penuh argumentasi dalil, serta sentuhan kearifan pesantren, KH. Mustain tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menyalakan semangat jamaah untuk semakin mencintai kitab kuning dan meneguhkan tradisi keilmuan Islam.

   Menurut laporan Bendahara PCNU Surakarta H. Harsanto, jumlah jamaah yang hadir melampaui perkiraan panitia, yakni mencapai lebih dari 160 orang. Hadirin berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari santri, pengurus NU, tokoh masyarakat, hingga warga umum yang ingin menambah wawasan keagamaan.

"Alhamdulillah, acara berjalan lancar dan penuh berkah. Kehadiran jamaah yang membludak menunjukkan bahwa semangat mencintai ilmu dan kitab kuning masih sangat hidup di tengah masyarakat Surakarta," ujar salah satu panitia usai acara.

   Ketua PCNU Surakarta, KH. Masyhuri, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya pengajian ini. Menurut beliau, kajian kitab kuning bukan hanya kegiatan rutin, melainkan bagian dari ikhtiar NU menjaga warisan intelektual Islam yang diwariskan para ulama salaf.

"Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Ini bukti bahwa tradisi keilmuan pesantren masih menjadi kebutuhan umat di tengah derasnya arus informasi modern. Saya berharap, pengajian ini terus berlanjut dan semakin mengakar di hati jamaah, khususnya generasi muda," ungkap KH. Masyhuri usai acara.

   Beliau juga menegaskan bahwa PCNU Surakarta akan terus mendukung program kajian kitab kuning sebagai ruang edukasi keagamaan sekaligus media mempererat ukhuwah Islamiyah. "Kitab kuning adalah cahaya yang membimbing kita dalam beragama secara lurus. Selama umat mencintai kitab kuning, insyaAllah aqidah Ahlussunnah wal Jamaah akan tetap terjaga," imbuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun