Mohon tunggu...
adira maharani
adira maharani Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peranan Literasi Digital Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Era Modern

15 Oktober 2025   15:49 Diperbarui: 15 Oktober 2025   15:49 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sejak beberapa zaman yang lalu, kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi sudah berkembang dengan cepat, menyebabkan perubahan signifikan di hampir semua aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Zaman digital telah membuat akses terhadap informasi menjadi semakin mudah dan cepat. Ini membawa manfaat positif, namun juga tantangan yang harus diatasi. Salah satu cara untuk menghadapi kendala tersebut adalah dengan mempelajari mengenai literasi digital, khususnya bagi siswa dan pengajar. Literasi digital sekarang tidak hanya sebatas kemampuan untuk menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga meliputi kemampuan berfikir kritis dalam memilih, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi digital secara tepat dan benar.

Keberadaan literasi digital dalam pendidikan sangat penting karena mendukung proses belajar yang lebih fleksibel, inovatif, dan melibatkan partisipasi. Dengan penguasaan literasi digital, para pelajar bisa lebih aktif dalam mencari pengetahuan, mengasah kemampuan berpikir kritis, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dalam dunia kerja yang kini dipenuhi dengan teknologi digital. Namun, penerapan literasi digital di Indonesia masih menemui berbagai tantangan, mulai dari kesenjangan dalam akses teknologi hingga minimnya pelatihan untuk para pengajar.

Pratama (2025) menjelaskan bahwa literasi digital terdiri dari serangkaian keterampilan yang memungkinkan individu untuk mengakses, mengevaluasi, memahami, dan menciptakan konten digital secara etis dan efektif. Dalam konteks pendidikan, literasi digital bukan hanya berkaitan dengan keterampilan teknis menggunakan alat seperti komputer atau telepon pintar, tetapi juga kemampuan analitis dan berpikir kritis dalam mengevaluasi informasi yang berasal dari berbagai sumber digital.

Dewi (2024) menambahkan bahwa literasi digital mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru dan memanfaatkannya dalam proses belajar, baik secara online maupun offline. Literasi digital memberikan kesempatan bagi pendidik untuk merancang materi pembelajaran yang interaktif, sedangkan siswa bisa belajar secara mandiri, kreatif, dan kolaboratif.

Secara teoritis, literasi digital merupakan bagian dari literasi abad ke-21 yang mencakup kemampuan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis, berkreasi, dan menggunakan teknologi. Keahlian-keahlian ini penting agar siswa tidak hanya menjadi konsumen informasi pasif, tetapi juga mampu menghasilkan informasi berkualitas.

Manfaat Literasi Digital dalam Pendidikan: 

Pertama-tama, literasi digital memperluas akses bagi siswa dan guru terhadap sumber belajar dan informasi. Dengan adanya internet, perpustakaan digital, dan platform pendidikan online seperti Ruangguru, Zenius, dan Khan Academy, pembelajaran tidak lagi terkurung dalam ruang kelas atau bergantung pada buku fisik. Siswa dapat lebih cepat utuk mengakses materi pelajaran kapan saja dan di mana saja, sehingga meningkatkan kemampuan dan kemandirian dalam belajar.

Kedua, literasi digital memfasilitasi metode pembelajaran yang lebih menarik dan inovatif. Penggunaan video edukasi, simulasi digital, dan kuis yang dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar, yang secara psikologis dapat mendorong motivasi dan pemahaman materi. Ini sangat relevan terutama selama pandemi COVID-19 yang menekankan pentingnya metode pembelajaran online.

Ketiga, literasi digital memberikan siswa kemampuan untuk berpikir kritis dan evaluatif. Di era informasi yang melimpah, kemampuan untuk menilai akurasi dan relevansi informasi sangat penting agar siswa tidak terjebak dalam berita palsu atau hoaks yang beredar di media sosial. Dengan literasi digital yang baik, siswa mampu memilah informasi berdasarkan sumber-sumber yang terpercaya. 

Keempat, keterampilan digital dapat memperkuat pendidikan karakter dengan mengajarkan etika dalam penggunaan teknologi serta tanggung jawab di dunia digital. Berdasarkan pendapat Farid (2023), pemanfaatan internet yang bijak dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menghormati hak cipta, melindungi privasi, dan berperilaku sopan di dunia maya.

Tantangan Implementasi Literasi Digital di Indonesia:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun