Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Indonesia Memiliki Teknologi Luar Angkasa yang Canggih

7 Januari 2023   01:17 Diperbarui: 7 Januari 2023   14:15 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Stasiun Antariksa Indonesia (SAI), Satelit Pancasila, Indonesia Aerospace", Sumber : Kompas.com


Penulis berusaha menghantarkan pembaca pada pentingnya pengawasan dan penjagaan Luar Angkasa dalam upaya pencegahan manipulasi serangan dan praktik sabotase sebagai perlindungan keamanan teritorial Negara Republik Indonesia.

ini bukan pembahasan hal konyol yang hanya menjadi angan atau khayalan semata, tetapi tentang keberlangsungan hidup bagi hajat hidup bangsa ini di masa depan, dengan menyetarakan pengetahuan untuk pencegahan dan penyalahgunaan ruang antariksa sebagai alat intervensi pada suatu Negara, khususnya Negara Indonesia.

Sebagaimana proyek-proyek penjelajahan yang dilakukan oleh Negara-negara Adi Daya, hal tersebut bukan serta merta tanpa alasan yang jelas, melainkan sebuah tindak-lanjut inovasi pengembangan teknologi informasi sebagai daya dukung persejataan, mulai dari senjata rudal lintas benua hingga kalibrasi dan akurasi titik koordinat untuk menentukan titik serangan rudal balistik jarak jauh yang dapat melintasi benua.

Sains dan Penjelajahan Antariksa merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, tanpa dikontrol pengembangan sains dan teknologi luar angkasa dapat menjadi cikal bakal kehancuran di muka bumi dan bencana bagi umat manusia. Untuk itu, Indonesia perlu menyuarakan dan mendorong Penetapan Pembatasan, Larangan pengrusakan dan larangan misi perang dalam Traktat Antariksa di Perserikatan Bangsa-bangsa, mengingat Domain luar angkasa hingga saat ini belum memiliki norma yang ketat dalam mengatur pertanggung jawaban perlindungan umat manusia dan bumi, khususnya tanggung jawab pembersihan sampah satelit untuk proyeksi penjelajahan di masa depan.

Kegiatan eksplorasi luar angkasa merupakan sebuah tantangan bagi pengetahuan umat manusia, namun kita tidak pernah mengetahui secara transparan apa yang menjadi motif dan tujuan negara-negara Adi Daya melakukan penjelajahan ruang angkasa.

Pada era Millenium ini perangkat keras berupa microchip yang banyak digunakan pada Satelit yang mengorbit diluar angkasa baik komersil dan non-komersial didominasi oleh produk industri Taiwan.

Kini sudah selayaknya Indonesia memiliki opsi untuk mengimbangi perkembangan teknologi tersebut, Perangkat antariksa bukan hanya sekedar menjadi teori dalam ilmu pengetahuan tanpa praktikum, memotivasi para ilmuwan dalam Negeri untuk dapat menumbuh kembangkan bakat dalam persiapan pembuatan hingga Indonesia dapat memiliki stasiun luar angkasa sendiri, yang kelak dapat dipergunakan sebagai kontrol perlindungan Negara dan pengawasan orbit asing di Zona luar angkasa Indonesia.

Pada Maret 2022 lalu Para Ahli Amerika dan Jepang keterwakilan dari japan aerospace exploration Agency (JAXA) yang diwakili oleh Mr . Ishii Yasuo dan para Akademisi Barat melakukan pertemuan selama 2 hari berturut-turut. mereka mempresentasikan analisis dan menjabarkan Visi mereka dengan dalil untuk masa depan Ilmu Pengetahuan dan eksplorasi luar angkasa, mulai dari membahas ekonomi ruang angkasa di masa mendatang hingga muncul gagasan untuk memantulkan radiasi matahari melalui cermin luar angkasa.

Memang untuk mencapai sesuatu terobosan baru merupakan hal yang tidak mudah dan murah, setidaknya kita dapat merasionalisasikan bahwa ada suatu motivasi dari negeri yang tidak lebih besar dari Negara Indonesia yang bernama Jepang yang sudah menginisiasi penjelajahan tersebut, Jepang memiliki hubungan kerjasama baik dengan Indonesia, menjadi peluang besar untuk Indonesia melakukan kerjasama, dalam hal ini Pemerintah Indonesia dapat merangkul Jepang dalam pengembangan Dunia Sains Antariksa dan Penjelajahan Luar Angkasa, mengingat tidak sedikit Negara kita telah memberikan kontribusi bagi Negeri sakura melalui  pengembangan Industri dan produk mereka di Negara Indonesia.

Kita hanya membutuhkan Komitmen, Semangat dan kinerja nyata dalam mempersiapkan pengembangan sains dalam perealisasian misi luar angkasa, melalui keterlibatan banyak pihak baik secara perseorangan, lembaga perguruan tinggi dan badan penelitian akademis yang berkaitan tentang teknologi dan pengetahuan tata ruang angkasa dan pengetahuan lain tentang antariksa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun